Jumat, 4 september 2009, Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia mengadakan Majelis Ta’lim di Universitas Negeri Medan. Tepatnya di Fakultas Ekonomi Ruang 12.09 pukul 12.00-13.30 WIB. Acara ini mengambil tema: “Pesan-Pesan Menggugah di Bulan Ramadhan”. Meski berpuasa, para peserta tetap semangat menngikuti acara. “Alhamdulillah, saya tetap beriman, Allaaahu Akbar”, inilah jawaban para peserta ketika ditanya kabarnya.
Sri Mawarni, selaku pemateri, mengajak peserta untuk berfikir tentang dirinya. “Who am I? Siapa saya? Kenapa saya bisa ada di dunia ini? Kenapa saya dilahirkan di keluarga ini?”, ucapnya.”Apakah pertanyaan-pertanyaan ini pernah terbersit dalam benak anda?”, tanyanya kemudian. “Pernah”, jawab peserta serentak. Lalu diputar video penciptaan manusia. Pemateri menyampaikan bahwa manusia adalah ciptaan Allah swt. Allah juga Maha Pengatur, hal ini terlihat dari fungsi organ tubuh manusia yang begitu teratur. Otak kita yang terdiri dari 10 triliun sel otak dan 120 trilliun jaringan mampu menampung ribuan triliun informasi bahkan lebih. Kehebatan otak ini tidak mampu diciptakan manusia apalagi terjadi dengan kebetulan seperti yang diungkapkan teori evolusi.
Peserta mulai tergugah ketika pemateri menggambarkan betapa lemahnya diri manusia. Suasana hening dan sorotan mata peserta tampak sendu, layaknya orang yang sedang menyesali diri karena kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat. “Manusia begitu kecil di hadapan Allah swt. Allah menguasai seluruh langit dan bumi. Sungguh mudah bagi Allah untuk mengguncang bumi ini seperti gempa Jakarta beberapa hari yang lalu. Oleh karena itu, tidak boleh ada rasa sombong di dalam diri kita. Ketika diseru oleh Allah, seharusnya kita mendengar dan langsung menjalankan perintahnya. Seperti ketika Allah menyampaikan perintah berkerudung di dalam QS. an-Nur:31. Begitu sombong jika kita berani tetap mengumbar aurat kita. Ketika Allah melarang kita melaksanakan aktivitas riba, seharusnya kita dengar dan langsung kita tinggalkan. Namun kita lihat di negeri kita, aktivitas riba dilegalkan oleh Negara dalam bentuk bank-bank ribawi. Bagaimana mungkin Negara kita mendapat rahmat jika kita senantiasa melanggar perintahNya”, ungkap pemateri.Acara ditutup dengan doa yang begitu menyentuh. Salah seorang peserta tampak menangis sesenggukan ketika mengamini doa yang dibacakan. Semoga Allah membuka hati para peserta untuk menuju ke jalanNya. (SriMawar/Reportase)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Revolusi Islam Suci
Wassalamu'alaikum...
SEMOGA BERMANFAAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar