Rabu, 09 September 2009
Istiqomah di Jalan-NYA
Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa, Maka tetaplah pada jalan yang Lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya. dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya”. [TQS 41:6]
Makna Istiqamah dalam ayat ini adalah melaksanakan ketaatan dan berpegang teguh kepada sunnah Nabi SAW. Sedangkan menurut Imam Qurthubiy dalam tafsir al-Qurthubiy dikatakan bahwa Istiqamah adalah konsisten untuk selalu mentaati Allah SWT, baik dalam keyakinan, perkataan, dan perbuatan, kemudian tetap dalam kondisi semacam it uterus menerus.
Pada dasarnya, Allah SWT telah mewajibkan Rasulullah SAW dan kaum Mukmin untuk selalu Istiqamah di jalan Allah SWT disebuah ayat;
Keutamaan Istiqamah di Jalan Allah
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu". [TQS 41:30]
Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [TQS 41:31~32]
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah[*] Maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. [*] Istiqamah ialah teguh pendirian dalam tauhid dan tetap beramal yang saleh. [TQS 46:13]
dan bahwasanya: Jikalau mereka tetap berjalan Lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezki yang banyak). [TQS 72:16]
Cara menjaga Keistiqamahan
Pertama, mengembangkan aqliyyah islaamiyyah dengan cara menambah dan memperbanyak ilmu dan tsaqafah Islam, agar seseorang semakin memahami halal dan haram. Untuk itu hendaknya kita banyak menghadiri majelis ilmu dan memiliki motivasi yang kuat untuk terlibat aktif didalamnya.
Kedua, mengembangkan nafsiyyah dengan cara memupuk ketaatan kepada Allah SWT dengan menjalankan seluruh perintah-Nya dengan penuh keikhlasan. Mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan memperbanyak amalan sunnah dan melatih kecenderungan kita kearah yang baik (taqwa) serta menjauhkan diri dari kecenderungan yang buru.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Revolusi Islam Suci
Wassalamu'alaikum...
SEMOGA BERMANFAAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar