Rabu, 30 Desember 2009

Serangan Budaya Barat Lewat Tradisi Tahun Baruan



Di penghujung Desember ini hampir kebanyakan negara di dunia tidak terkecuali negara kaum muslimin seperti Indonesia akan melaksanakan tradisi perayaan tahun baru. Kaum muslim di dalamnya pun terlarut dan ikut merayakan tahun baruan ini, minimal dengan cara memasang spanduk atau mengirimkan ucapan selamat tahun baru, membuat perayaan tahun baruan di daerah mereka, sampai ikut berpesta pora dan berhura-hura di tempat-tempat yang mengadakan perayaan tahun baru.

Dari segi historis jelas bahwa perayaan tahun baru ini bukan berasal dari ajaran Islam, tetapi berasal dari ritual agama nasrani di eropa pada abad pertengahan yang menyepakati tanggal 1 Januari sebagai permulaan atau awal tahun, dimana penentuan tanggal tersebut diambil dari hari raya memperingati penyunatan Yesus (The Circumcision Feast of Jesus) (http://en.wikipedia.org/wiki/new year).

Dari segi budaya dan gaya hidup, perayaan tahun baruan pada hakikatnya adalah senjata kaum kafir imperialis dalam menyerang kaum muslim untuk menyebarkan ideologi setan yang senantiasa mereka emban yaitu sekularisme dan pemikiran-pemikiran turunannya seperti pluralisme, hedonisme-permisivisme dan konsumerisme untuk merusak kaum muslim.

Serangan-serangan pemikiran yang dilakukan barat ini dimaksudkan sedikitnya pada 3 hal yaitu (1) menjauhkan kaum muslim dari pemikiran, perasaan dan budaya serta gaya hidup yang Islami, (2) mengalihkan perhatian kaum muslim atas penderitaan dan kedzaliman yang terjadi pada diri mereka, dan (3) menjadikan barat sebagai kiblat budaya kaum muslimin khususnya para pemuda.

Ketiga hal tersebut jelas terlihat pada perayaan tahun baru yang dirayakan dan dibuat lebih megah dan lebih besar daripada hari raya kaum muslimin sendiri. Tradisi barat merayakan tahun baru dengan berpesta pora, berhura-hura diimpor dan diikuti oleh restoran, kafe, stasiun televisi dan pemerintah untuk mangajarkan kaum muslimin perilaku hedonisme-permisivisme dan konsumerisme. Kaum muslim dibuat bersenang-senang agar mereka lupa terhadap penderitaan dan penyiksaan yang terjadi atas saudara-saudara mereka sesama muslim. Dan lewat tahun baruan ini pula disiarkan dan dipropagandakan secara intensif budaya barat yang harus diikuti seperti pesta kembang api, pesta minum minuman keras serta film-film barat bernuansa persuasif di televisi. Semua hal tersebut dilakukan dengan bungkus yang cantik sehingga kaum muslimin kebanyakan pun tertipu dan tanpa sadar mengikuti budaya barat yang jauh dari ajaran Islam. Anggapan bahwa tahun baru adalah “hari raya baru” milik kaum muslim pun telah wajar dan membebek budaya barat pun dianggap lumrah.

Padahal Nabi Muhammad saw. telah bersabda, “Setiap bangsa punya hari raya sendiri-sendiri. Inilah (Idul Fitri) hari raya kita.” (HR. Bukhari dari ‘Aisyah r.a.).

Rasulullah juga mengingatkan, “Siapa saja yang menyerupai suatu kaum (dalam pola hidup mereka), maka ia tergolong ke dalam golongan mereka” (HR. Abu Dawud dari Ibnu ‘Umar).

Walhasil, kaum secara itiqadi dan secara logika seorang muslim tidak layak larut dan sibuk dalam perayaan tahun baruan yang menjadi sarana mengarahkan budaya kaum muslim untuk mengekor kepada barat. Tetapi fokus untuk menegakkan institusi yang akan menjamin dan melindungi kaum muslimin yang akan mampu menangkis dan mengadakan perlawanan yang seimbang menghadapi serangan budaya barat yaitu Daulah Khilafah Islam.

Wallahu a’lam bi ash-shawab

Minggu, 27 Desember 2009

Ketika Pembunuhan Terhadap Muslim Palestina Berakhir di Meja Operasi




TEL AVIV (Arrahmah.com) - Israel mengirimkan organ-organ penting Muslim Palestina untuk diberikan kepada pejabat IOF (mafia organ tubuh) di Tepi Barat dan mereka melakukan seleksi terhadap korban kebiadaban mereka dengan beberapa kriteria seperti warna kulit, mata dan lainnya.


Ini dapat menjelaskan mengapa mereka mengacak korban mereka (melalui penangkapan-penangkapan ilegal-red), baik anak-anak, orang-orang yang tengah sibuk dengan pekerjaan mereka, orang-orang yang tidak memiliki keterkaitan dengan pergerakan apapun dan lain-lain.


Telah berapa banyak Muslim Palestina yang dibunuh oleh IOF, mafia organ? Dimana mereka mengeksekusi para Muslim tak bersalah tersebut untuk mengisi kantong-kantong mereka dengan lebih banyak lagi dollar setiap harinya.


Baru-baru ini beredar sebuah video berdurasi sekitar 57 menit yang menggegerkan dunia. Seorang dokter yang memberikan instruksi kepada sejumlah dokter lainnya mengenai bagaimana mengambil organ dari tubuh yang telah tak bernyawa terlihat dalam video tersebut.


Teknik membedah kulit dari tubuh Muslim Palestina yang tak bernyawa juga diperlihatkan. Terkadang, kulit-kulit mereka pun harus diambil untuk diberikan kepada para tentara zionis Israel yang mengalami luka bakar atau luka lainnya saat terlibat pertempuran dengan Mujahidin Palestina.


Dokter-dokter laknat ini selalu mengambil kornea, hati, tulang, dan organ lainnya yang bisa dimanfaatkan. Bukan rahasia lagi, pemerintah Israel telah membangun bank kulit sejak 1986 untuk para tentaranya.


"Proses seperti ini telah dimulai sejak thaun 80-an dan terus berlangsung hingga tahun 2000-an," ujar Yehuda Hiss, Direktur dan Pemimpin Patologi di Institut Abu Kabir yang membuat rekaman film tersebut. Video tersebut mengatakan bahwa Tel Aviv telah melakukan pencurian organ secara ilegal dari tubuh Muslim Palestina yang telah tak bernyawa.


Mata, juga menjadi sasaran pencurian organ, bukan seluruh mata yang dicuri. "Kami tidak mengambil seluruh bagian mata, tetapi hanya mengambil kornesa," Hiss menjelaskan seperti yang dikutip Al-Arabiya.


Organ yang dicuri tidak dijual ke pasar internasional tetapi dikirimkan ke rumah sakit milik Israel.


Video ini menjadi bukti kekejaman lainnya yang dilakukan oleh zionis Israel terhadap Muslim Palestina. Walaupun Israel mengklaim mereka melakukan praktek tersebut untuk penelitian ilmiah.


Praktek pencurian organ pertama kali dibeberkan di harian Swedia, Aftonbladet yang melaporkan pembunuhan terhadap sipil Palestina dan saat tubuhnya dikembalikan kepada keluarga, ternyata terdapat organ yang menghilang.


Israel terus-menerus menunjukkan kelakuan busuknya yang tidak berperikemanusiaan. Lalu apa yang mampu dilakukan dunia internasional untuk menghukumnya? Mengapa masyarakat internasional sepertinya hanya terdiam dan memberi perlindungan terhadap para zionis tersebut?


(haninmazaya/tum/arrahmah.com)

Rabu, 16 Desember 2009

Penjajah Israel Tangkapi 15 Muslim Palestina, 1.500 Warga Terjebak di Penjara Israel

Syabab.Com - Tentara penjajah Israel telah menangkap lima belas orang Muslim Palestina saat dalam penggerebekan fajar di sejumlah kota di Tepi Barat yang diduduki. Sejumlah besar pasukan teroris Israel itu menutup dan mengobrak-abrik rumah warga untuk mencari dokumen kunci. Warga Palestina itu dibawa ke kamp-kamp tahanan militer untuk ditanya.

Menurut Pusat Informasi Palestina, mereka yang ditahan dalam operasi pada Selasa Malam tersebut berasal dari kota-kota Jenin, Betlehem, dan Qalqiya.

Tentara penjajah Israel secara teratur melakukan penangkapan terhadap warga Palestina selama operasi semalaman di kota-kota Tepi Barat.

Namun, penahanan secara mencolok melanggar perjanjian keamanan dengan Otoritas Palestina. Tel Aviv mengklaim bahwa orang yang ditangkap dalam penggerebekan tersebut adalah "aktivis yang dicari" dan telah diambil untuk diinterogerasi.

Lebih dari 1.500 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak saat ini sedang berada di tahanan di penjara-penjara Israel. Mereka dalam penderitaan yang keras dan kondisi yang mengancam jiwa.

Sudah saatnya kaum Muslim bersatu di bawah naungan Khilafah, karena hanya dengan Khilafahlah, tentara-tentara kaum Muslim dapat dikerahkan untuk membebaskan Palestina. Tidak seperti saat ini, para penguasa korup telah memenjarakan para tentara Muslim tersebut. [z/prstv/syabab.com]

KONDOMISASI, MASALAH ATAU SOLUSI???


(Oleh: Lia Marina, SS)


Tepat tanggal 1 desember biasa diperingati sebagai hari AIDS sedunia. Satu momen dimana banyak orang diseluruh dunia baik aktivis, pakar kesehatan, akademisi, media, pemerintah begitu peduli akan bahaya HIV/AIDS sehingga dengan semangat menggebu-gebu mengkampanyekan ataupun menyosialisasikan kepada berbagai lapisan masyarakat tentang bahayanya penyakit menular ini. Virus HIV/AIDS memang sangat berbahaya dan mengancam kehidupan manusia. HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus yang menyebabkan rusaknya/melemahnya sistem kekebalan tubuh manusia. Virus HIV membutuhkan sel-sel kekebalan kita untuk berkembang biak. Secara alamiah sel kekebalan kita akan dimanfaatkan, bisa diibaratkan seperti mesin fotocopy. Namun virus ini akan merusak mesin fotocopynya setelah mendapatkan hasil copy virus baru dalam jumlah yang cukup banyak. Sehingga lama-kelamaan sel kekebalan kita habis dan jumlah virus menjadi sangat banyak. Adapun AIDS adalah Acquired Immune Deficiency Syndrome, yaitu timbulnya sekumpulan gejala penyakit yang terjadi karena kekebalan tubuh menurun akibat adanya virus HIV di dalam darah. (www.aids-ina.org, 23/11/09)
HIV adalah virus penyebab AIDS. HIV terdapat dalam cairan tubuh seseorang seperti darah, cairan kelamin (air mani atau cairan vagina yang telah terinfeksi) dan air susu ibu yang telah terinfeksi, cairan yang tidak berpotensi untuk menularkan virus HIV adalah cairan keringat, air liur, air mata dan lain-lain. Sedangkan AIDS adalah sindrom menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV. Orang yang mengidap AIDS amat mudah tertular oleh berbagai macam penyakit karena sistem kekebalan tubuh penderita telah menurun.HIV dapat menular ke orang lain melalui :
• Hubungan seksual (anal, oral, vaginal) dengan orang yang telah terinfeksi HIV.
• Jarum suntik/tindik/tato yang tidak steril dan dipakai bergantian.
• Mendapatkan transfusi darah yang mengandung virus HIV.
• Ibu penderita HIV Positif kepada bayinya ketika dalam kandungan, saat melahirkan atau melalui air susu ibu (ASI). (www.NetSains.com, 23/11/09)

Prevalensi HIV/AIDS di Indonesia telah bergerak dengan laju yang sangat mengkhawatirkan. Pada tahun 1987, kasus HIV/AIDS ditemukan untuk pertama kalinya hanya di Pulau Bali. Dan sekarang hampir semua provinsi di Indonesia sudah ditemukan kasus HIV/AIDS. Data dari aktivis kesehatan menunjukkan bahwa hingga Maret 2007 ada 8.988 kasus AIDS dan 5.640 kasus HIV di Indonesia. Yang mengejutkan, 57 persen kasus terjadi di usia remaja, yakni 15 tahun hingga 29 tahun. Sebagian besar, yakni 62 persen, terinfeksi narkotika yang menggunakan jarum suntik dan 37 persen dari seks tidak aman. Lebih dari 80% infeksi HIV diderita oleh kelompok usia produktif terutama laki-laki, tetapi proporsi penderita HIV perempuan cenderung meningkat. Infeksi pada bayi dan anak, 90 % terjadi dari Ibu pengidap HIV. (Liputan6.com, 01/12/07). Permasalahan HIV/AIDS telah sejak lama menjadi isu bersama yang terus menyedot perhatian berbagai kalangan, terutama sektor kesehatan. Tentu saja penderita HIV/AIDS saat ini semakin bertambah, bisa mencapai ratusan ribu orang mengingat masalah HIV/AIDS merupakan fenomena gunung es, yang tampak ke permukaan hanya puncaknya saja, masih banyak penderita AIDS yang tidak melaporkan diri dikarenakan malu atau sebab lainnya. Kita tentu sangat prihatin dengan kondisi ini. Bila kita tidak segera memecahkan persoalan ini tentu akan mengancam kehidupan generasi manusia mendatang. Berbagai pihak, baik pemerintah, aktivis AIDS, ataupun lembaga non-pemerintah lainnya bahu membahu mengatasi permasalahan ini. Berbagai solusi ditawarkan yang tertuang dalam sebuah kutipan ”Strategi HIV/AIDS Nasional 2003-2007” menyatakan bahwa usaha pencegahan ditujukan pada populasi yang beresiko tinggi seperti para pekerja seks dan klien mereka, PLHA dan partnernya, IDUs, dan mereka yang secara umum pekerjaannya beresiko terinfeksi HIV/AIDS seharusnya didasari ukuran pencegahan efektif seperti penggunaan kondom, pengurangan resiko, ketaatan beribadat sebagai tindakan pencegahan universal dan sebagainya. (www.NetSains.com, 23/11/09)

Di Tanah Air, untuk pertama kalinya, sebuah kampanye berskala nasional bertajuk “Pekan Kondom Nasional” (PKN) 2007 diselenggarakan, yaitu pada 1-8 Desember 2007. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan kondom sebagai salah satu cara untuk mengatasi Infeksi Menular Seksual (IMS), khususnya HIV. Selama sepekan, agenda PKN 2007 terdiri dari serangkaian kegiatan antara lain pembagian kondom gratis. ”Pekan Kondom Nasional ini diharapkan akan meningkatkan lingkungan yang kondusif bagi penggunaan kondom,” ungkap Christopher Purdy, Country Director DKT Indonesia. (Aidsindonesia. or.id, 6/11/2007). Karena itu, di Semarang, misalnya, KPA Kota Semarang mengisi Peringatan Hari AIDS se-Dunia antara lain dengan membagikan 5.000 kondom secara gratis kepada sopir dan kernet truk di Terminal Mangkang, Semarang. “Pembagian ini adalah bagian dari upaya antisipasi merebaknya HIV/AIDS di Kota Semarang,” kata Ketua KPA Kota Semarang Soemarmo hari ini. Dia juga mengatakan, salah satu penyebab penyebaran epidemi HIV/AIDS sangat cepat karena belum optimalnya penggunaan kondom pada pelanggan wanita pekerja seks (WPS). (Tempo.co.id, 1/12/07).

Wacana pencegahan HIV/AIDS yang merebak saat ini adalah dengan penggunaan kondom. Fakta-fakta diatas mengisyaratkan bahwa solusi untuk mencegah AIDS adalah kondom sehingga diadakanlah Pekan Kondom Nasional dengan bagi-bagi kondom secara gratis dan juga penyediaan ATM kondom diberbagai wilayah Indonesia. Kebijakan ini perlu kita telaah dan kritisi, apakah kondom merupakan solusi atau menambah masalah dikemudian hari? Benarkah kondom mampu menangkal penularan virus HIV/AIDS? Disini perlu pengkajian lebih mendalam. Untuk itu kita perlu mendengar pendapat beberapa ahli. Mayoritas penduduk dunia yakin betul bahwa penularan virus HIV/AIDS bisa dicegah dengan penggunanaan kondom. Berbagai kampanye dan argumentasi dilontarkan untuk meyakinkan khalayak agar mau menggunakan kondom sebagai senjata pamungkas melawan virus ganas tersebut. Kondom sebagai penangkal virus HIV adalah suatu kebohongan.
Prof. Dr. Dadang Hawari pernah menuliskan hasil rangkuman beberapa pernyataan dari sejumlah pakar tentang kondom sebagai pencegah penyebaran HIV/AIDS. Berikut sebagian pernyataan tersebut:
1. Direktur Jenderal WHO Hiroshi Nakajima (1993), “Efektivitas kondom diragukan.”
2. Penelitian Carey (1992) dari Division of Pshysical Sciences, Rockville, Maryland, USA: Virus HIV dapat menembus kondom.
3. Laporan dari Konferensi AIDS Asia Pacific di Chiang Mai, Thailand (1995): Penggunaan kondom aman tidaklah benar. Pada kondom (yang terbuat dari bahan latex) terdapat pori-pori dengan diameter 1/60 mikron dalam keadaan tidak meregang; dalam keadaan meregang lebar pori-pori tersebut mencapai 10 kali. Virus HIV sendiri berdiameter 1/250 mikron. Dengan demikian, virus HIV jelas dengan leluasa dapat menembus pori-pori kondom.
4. V Cline (1995), profesor psikologi dan Universitas Utah, Amerika Serikat, “Jika para remaja percaya bahwa dengan kondom mereka aman dari HIV/AIDS atau penyakit kelamin lainnya, berarti mereka telah tersesatkan.”
5. Hasil penelitian Prof. Dr. Biran Affandi (2000): Tingkat kegagalan kondom dalam KB mencapai 20 persen. Hasil penelitian ini mendukung pernyataan dari Prof. Dr. Haryono Suyono (1994) bahwa kondom dirancang untuk KB dan bukan untuk mencegah virus HIV/AIDS. Dapat diumpamakan, besarnya sperma seperti ukuran jeruk garut, sedangkan kecilnya virus HIV/AIDS seperti ukuran titik. Artinya, kegagalan kondom untuk program KB saja mencapai 20 persen, apalagi untuk program HIV/AIDS; tentu akan lebih besar lagi tingkat kegagalannya. Prof. Dadang Hawari meyakini, dari data-data tersebut di atas jelaslah bahwa kelompok yang menyatakan kondom 100 persen aman merupakan pernyataan yang menyesatkan dan kebohongan. (Republika, 13/12/02).

Kondomisasi: Kampanye Seks Bebas
Dari penelitian beberapa ahli diatas sudah jelas bahwa kondom mengundang bahaya dan tidak mampu menahan laju virus HIV/AIDS yang masuk kedalam tubuh manusia melalui hubungan seks karena ukuran pori-pori kondom jauh lebih besar dari ukuran virus HIV. Lalu mengapa kebanyakan orang masih mengkampanyekan kondom? Tidak lain karena ada motif tersembunyi dibalik kampanye kondom yaitu ”Silakan Anda berhubungan seks dengan siapa saja asalkan menggunakan kondom”. Itulah yang disebut seks aman. Akibatnya, kampanye kondom bakal semakin meningkatkan pergaulan seks bebas. Hal ini pernah diungkapkan oleh Mark Schuster dari Rand, sebuah lembaga penelitian nirlaba, dan seorang pediatri di University of California. Berdasarkan penelitian mereka, setelah kampanye kondomisasi, aktivitas seks bebas di kalangan pelajar pria meningkat dari 37% menjadi 50% dan di kalangan pelajar wanita meningkat dari 27% menjadi 32% (USA Today, 14/4/1998). Itulah sebabnya, pakar AIDS, R Smith (1995), setelah bertahun-tahun meneliti ancaman AIDS dan penggunaan kondom, mengecam mereka yang telah menyebarkan safe sex dengan cara menggunakan kondom sebagai “sama saja dengan mengundang kematian”. Selanjutnya ia merekomendasikan agar risiko penularan/penyebaran HIV/AIDS diberantas dengan cara menghindari hubungan seksual di luar nikah (Republika, 12/11/1995). Menurut R. Dachroni, Presiden BEM STISIPOL Kep. Riau, ”Kondom adalah murni produk bisnis yang memanfaatkan momentum HIV AIDS sebagai sarana penglaris”. Namun demikian, orang-orang sekular, khususnya para pemuja HAM dan demokrasi, tentu lebih merekomendasikan untuk menebar kondom gratis ketimbang memberantas pergaulan bebas dan pelacuran. Mungkin pikir mereka, itu lebih manusiawi karena tidak melanggar HAM.

Akar Masalah dan Solusi
Berbagai konferensi tentang HIV/AIDS diselenggarakan di seluruh dunia misalnya Konferensi Internasional AIDS Asia dan Pasifik (International Conference on AIDS in Asia and the Pacific, atau ICAAP) yang diadakan PBB tiap tahun, namun tak satupun mengeluarkan rekomendasi untuk mencegah perilaku dan kehidupan seks bebas. Mereka berbicara seputar stigma dan diskriminasi, akses layanan bagi ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS), serta memperluas layanan kesehatan bagi mereka yang terinfeksi HIV. Mereka saling bertukar pengalaman dan tantangan yang dihadapi, termasuk masalah hak asasi manusia, keamanan, gender dan seksualitas, serta keterlibatan ODHA yang lebih besar dalam program HIV/AIDS. Tapi, tidak ada satu pun pembicaraan mereka itu mengarah pada akar penyebab penyebaran HIV/AIDS, yakni seks bebas (baca: zina). Padahal seks bebaslah penyebab utama merebaknya HIV/AIDS, di samping penyalahgunaan narkoba.

Seks bebas sebagai penyebab utama penularan HIV/AIDS tidak bisa dipungkiri. Tapi mengapa perilaku dan kehidupan seks bebas tidak pernah dipersoalkan? Jawabannya karena perilaku seks bebas alias zina dijamin dalam sistem demokrasi sebagaimana Indonesia memberlakukannya saat ini. Di negeri ini tidak ada satupun UU yang menjerat pelaku perzinaan, yang ada dalam KUHP adalah delik pemerkosaan. Selama hubungan seks diluar nikah dilakukan atas dasar suka sama suka maka tidak masalah. Wajar di Indonesia lokalisasi pelacuran dilegalkan karena disanalah transaksi seksual pelacur dan lelaki hidung belang dilakukan atas dasar suka sama suka. Hal itu dijamin dalam sistem demokrasi. Penanggulangan HIV-AIDS bukan dengan cara kondomisasi, bukan memfasilitasi para pelaku seks bebas dan perzinaan, tapi memperkecil dan bahkan meniadakan peluang bagi mereka untuk melakukan seks bebas dan perzinaan. Caranya, tutup semua tempat pelacuran, beri sanksi hukum yang berat kepada siapapun yang menjajakan diri, menjadi germo, memberikan fasilitas, dan tentu saja para hidung belang. Tidak hanya itu, satu-satunya solusi tuntas untuk mencegah penyebaran virus HIV/AIDS adalah dengan membuang demokrasi yang memang memberikan jaminan atas kebebasan berperilaku, termasuk seks bebas, sekaligus memberlakukan hukum Islam secara tegas, antara lain hukuman cambuk atau rajam atas para pelaku seks bebas (perzinaan). Allah SWT berfirman:
Pezina wanita dan pezina laki-laki, cambuklah masing-masing dari keduanya seratus kali cambukan, dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kalian untuk (menjalankan) agama Allah jika kalian memang mengimani Allah, dan Hari Akhir. (QS an-Nur [24]: 2).

Oleh Karena itu kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain[411], atau bukan Karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya[412]. dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu[413] sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi. (QS Al-Maaidah/ 5: 32).

Hukuman yang berat juga harus diberlakukan atas para pengguna narkoba. Sebab, di samping barang haram, narkoba terbukti menjadi alat efektif (mencapai 62%) dalam penyebarluasan HIV/AIDS. Lebih dari itu, sudah saatnya Pemerintah dan seluruh komponen bangsa ini segera menerapkan seluruh aturan-aturan Allah (syariah Islam) secara total dalam seluruh aspek kehidupan. Hanya dengan itulah keberkahan dan kebaikan hidup—tanpa AIDS dan berbagai bencana kemanusiaan lainnya—akan dapat direngkuh dan ridha Allah pun dapat diraih. Wallâhu a’lam bi ash-shawâb.

Jumat, 20 November 2009

Heboh, 3 Pria Pesta Makan Daging Manusia




Tiga orang gelandangan dicurigai telah memakan mayat pria berusia 25 tahun yang mereka bantai. Lebih gilanya lagi, sisa daging tersebut dijual ke kios makanan.

Kecurigaan semakin meningkat, setelah beberapa bagian tubuh manusia ditemukan di dekat halte bus, di luar kota Prem, 1.150 km timur Moskow.

Tiga gelandangan yang kesemuanya pria ini, memiliki catatan kriminal sebelumnya, akhirnya ditangkap pihak kepolisian dengan barang bukti, pisau untuk memotong jari-jemari korban, termasuk palu, sebelum menguliti mayat itu untuk dimakan.

Kepolisian setempat dalam pernyataannya, dalam laman resmi mereka, www.susk.perm.ru, menyebutkan, “Setelah melakukan kejahatan, mayat dipotong-potong, sebagian dimakan dan sebagian lagi dijual, di kios yang menjual kebab dan pie.”

Masih belum jelas, bagaimana penyelidikan akan dilakukan, tapi yang pasti hingga sekarang, pihak kepolisian masih belum bisa membuktikan apakah daging mayat tersebut telah terjual oleh pelanggan kios kebab tersebut.

Aksi kanibal ini, merupakan kali pertamanya terjadi di Rusia, di Indonesia juga pernah terjadi kasus kanibal yang dilakukan oleh Sumanto, seorang warga Banjarnegara, beberapa tahun silam.

(Admin/Syiar-Islam.com)

ISU TERORISME (Ibarat Jamur di musim Hujan)




Oleh: Nurhabibah BB Amd
(Mahasiswi Universitas Sumatera Utara)



Pasca ledakan bom di JW Marriot dan Ritz Calton (17/7/09), prang melawan terorisme semakin gencar dilakukan, mediapun menjadikan hal ini sebagai menu utama beritanya. Para pengamat turut meramaikan isu terorisme dengan berbagai analisis. Walaupun sejak awal tokoh – tokoh ORMAS, Partai dan Gerakan islam mengingatkan agar tidak mengkaitkan isu terorisme dengan islam, tetapi upaya mengkaitkan terorisme dengan dakwah ataupun islam bukan hal baru.
Upaya ini terus diulang-ulang sejak program War on Terorism (perang melawan terorisme) yang dimulai oleh Amerika Serikat di seluruh dunia khususnya negeri-negeri muslim (termasuk Indonesia). Hal ini terjadi sejak peledakan WTC 11 September 2001, sejak itu Amerika menegaskan perang melawan terorisme bakal memakan waktu lama alias perang jangka panjang. Bahkan pada tahun 2002 Sekertaris Menteri Pertahanan AS Paul Wolfowitz mengatakan “saat ini kita sedang bertempur melawan teroris”
Kesan mengaitkan terorisme dengan islam memang sangat kuat dengan penggunaan istilah seperti “Terorisme Islam, Jamaah Islamiyah, Militan Islam” dan sebutan lainnya. Hal ini sangat berbeda kalau pelaku terorisme adalah kelompok diluar islam seperti IRA di Irlandia atau Macan Tamil di Srilanka, media pengamat atau pejabat publik tidak pernah mengkaitkan pelaku dengan agamanya seperti penyebutan “Teroris Kristen atau Militan Hindu”.
Stigmatisasi isu terorisme kemudian menjadi berbahaya karena digunakan sebagai alat generalisasi. Siapapun yang menentang AS atau ingin mendirikan Syariah dan Khilafah kemudian dicap atau dikesankan sebagai teroris. Padahal tidak semua kelompok islam yang ingin mendirikan syariah dan khilafah setuju dengan jalan pengeboman ataupun kekerasan.

Mendudukkan Masalah Terorisme
Dalam kasus bom kembar Ritz Calton dan JW Marriot, mantan Dansatgas BAIS TNI, Mayjen (Purn) Abdul Salam (Majalah Intelijen, No. 9/VI/2009) menyatakan ada skenario asing dibalik isu terorisme ini, AS, Inggris dan negara-negara sekutunya menggunakan isu terorisme untuk mempertahankan penjajahan mereka terhadap negeri-negeri muslim (khususnya Indonesia).
Analisis lain juga menyatakan, bahwa bom 17 juli itu merupakan bentuk “Operasi Organik” yang eksekusinya mempunyai standar prosedur yang tinggi, sulit dideteksi, pelakunya sulit ditangkap dan diadili. Operasi ini hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang ahli, baik dari dalam maupun luar negeri. (Majalah Intelijen, No. 8/VI/2009).
Benar bahwa ada orang Indonesia yang menjadi pelaku, tetapi benarkah mereka berdiri sendiri?, Pertama, boleh jadi meraka melakukan sendiri dan untuk melakukan sendiri, tetapi kemudian ia ditunggangi. Kedua, boleh jadi mereka diprovokasi dan diperalat untuk kepentingan orag lain. Ketiga, boleh jadi mereka tidak tahu kemudian dimanfaatkan.
Sebagai tindakan kriminal, aksi pengeboman ini harus ditindak secara hukum, siapapun pelakunya, bukan hanya eksekutornya, tetapi juga otak dan aktor intelektual yang ada dibelakangnya baik pribadi, kelompok, maupun negara.

Akar Terorisme
Jika dicermati, akar terorisme atau kekerasan ditengah – tengah kaum muslim bisa karena beberapa kemungkinan.
Pertama ; Adanya pemahaman agama yang keliru. Dalam hal ini, harus diakui bahwa ada sebagian orang atau kelompok islam yang menjadikan teror atau kekerasan atas nama Jihad. Namun, ketidaksempurnaan, ketidakjelasan dan kekaburan bukan pada islam, tetapi pada diri pemeluknya. Kedua; Adanya faktor luar berupa terorisme yang dilakukan oleh negara-negara penjajah seperti Amerika Serikat dan Sekutunya. Inilah yang disebut dengan terorisme negara (state terorism). Terorisme negara ini telah menimbulkan ketidakadilan yang memicu kebencian yang mendalam di dunia islam sehingga mendorong sejumlah aksi-aksi perlawanan tidak hanya di wilayah konflik tapi juga wilayah lain seperti Indonesia. Ketiga : Adanya operasi intelijen demi melakukan stigmatisasi dan monsternisasi terhadap islam dan kaum muslim. Diakui atau tidak, operasi ini sering dilakukan oleh intelijen asing secara langsung maupun dengan “meminjam tangan” lain. Paling tidak, itulah yang sering dilontarkan oleh mantan Kabakin AC Manuliang, terkait “ Bom Marriot 2” mensinyalir bahwa kasus tersebut kerjaan intelijen ( Media Umat Ed 18/7-20 agustus 2009).
Dari tiga kemungkinan diatas, sebagian kalangan, termasuk pemerintah,sayangnya terkesan hanya fokus pada kemungkinan pertama saja. Sebaliknya dua kemungkinan terakhir sering diabaikan, padahal dua kemungkinan terakhir inilah yang pada faktanya menjadi faktor utama dari mencuatnya kasus-kasus terorisme. Padahal pasca peledakan gedung WTC pada tanggal 11 september 2001 sampai sekarang tidak dapat dibuktikan,bahwa itu betul-betul tindakan teroris yang didalangi Osama Bin Laden. Walhasil, jika pemerintah mengabaikan dua faktor terakhir ini, kasus-kasus terorisme akan sangat sulit diselesaikan.

Terorisme tidak ada kaitan dengan islam.
Pernyataan aksi terorisme bagian dari islam, jelas sangat keliru, pertama : Islam mengharamkan pembunuhan terhadap manusia baik muslim maupun non-muslim yang tidak bersalah ( TQS, Al Maidah (05): 32), kedua: Merusak harta milik pribadi ataupun umum juga tegas di haramkan oleh islam (TQS. Al Qashash (27):77).ketiga: Islam mengharamkan teror dan intimidasi terhadap orang islam , keempat: Tidak hanya itu orang nasrani yang masuk wilayah islam, dan mendapatkan Visa masuk dari negara islam, meskipun dia berasal dari negara kafir musuh, jika dia hendak belajar maka wajib dilindungi ( TQS At Taubah (09):6).
Setelah penjelasan nash-nash diatas, masihkah ada pihak yang mengkaitkan aksi terorisme tersebut dengan islam ?????.
Jika masih ada, tentu patut dipertanyakan, pertama: boleh jadi, dia memang anti islam dan dendam terhadap umat islam, lalu sengaja menggunakan isu terorisme ini untuk menyerang islam, kedua ; boleh jadi, dia bodoh dan tidak mengerti tentang islam dan metode perjuangannya,sehingga dengan mudah tertipu, dengan slogan –slogan dan propaganda yang menyesatkan.

Umat harus bersatu
Karena itu , seluruh komponen umat islam, khususnya para ulama dan intelektual, juga kalangan pesantren serta berbagai ormas dan partai islam bersatu dan menyatukan sikap dalam isu terorisme. Umat tidak boleh mudah curiga juga tidak terpancing oleh provokasi apapun yang bisa semakin menambah keruh suasana. Semua informasi yang disampaikan media harus dicek.
Umat harus mulai bersikap kritis dan waspada terhadap setiap ada upaya yang berusaha mengkaitkan aksi-aksi terorisme dengan gerakan islam, dakwah islam : juga dengan wacana syariah dan khilafah islam, atau dengan islam itu sendiri. Sebab itulah yang selama ini dikehendaki oleh musuh-musuh islam demi mencitraburukkan islam dan kaum muslim, yang pada akhirnya melemahkan kekuatan islam dan semakin melanggengkan sekularisme. Semua itu hakikatnya adalah makar kafir terhadap islam dan kaum muslim.
Umat harus terus meningkatkan aktivitas dakwah dan perjuangan demi tegaknya syariah islam. Hanya dengan syariah dan Khilafah isu terorisme bisa padam dan umat bisa mengatasi segala persoalan yang meraka hadapi, termasuk yang diakibatkan oleh propaganda perang melawan terorisme. Wallahu'alam

Senin, 09 November 2009

…… Surat untuk Pengemban Dakwah


Para pengemban dakwah, sungguh saya terkagum dengan apa yang Anda lakukan. Begitu banyak orang yang menginfakkan harta, namun Anda tidak hanya berinfak materi. Lebih dari itu, Anda telah mewakafkan diri Anda di jalan Allah. Suatu jalan dimana banyak orang tak melihatnya secara kasat. Jalan yang tak terlihat namun Anda mengejewantahkannya dengan segenap yakin. Anda mewujud dimana Anda melihat dengan penglihatan-Nya, dan berbicara dengan bicara-Nya.

Dengan ini pula, Anda membuat para sahabat merasa iri dengan apa yang Anda lakukan. Anda mendapat pahala yang berkali lipat dari kedudukan mereka. Betapa tidak, wahai penyeru agama,…. Sekalipun Anda jauh dari Rasulullah, Anda tetap memegang sunnah beliau seumpama Anda mempertahankan nyawa. Bukan main wahai saudaraku, Rasul pun memuji Anda dalam majelisnya. Beliau SAW bersabda: ”Beruntunglah orang-orang yang melihat aku dan beriman kepadaku (beliau menyebutnya satu kali). Dan beruntunglah orang-orang yang tidak melihatku, tetapi beriman kepadaku (beliau menyebutnya tujuh kali)”


Ya, beginilah galaksi perjuangan para pengemban dakwah yang dicemburui orang-orang terdahulu. Anda rela menjadi terasing diantara jutaan sesak umat manusia di dunia. Anda telah memilih jalan keterasingan yang dirahmati sekalipun harus menggenggam bara api. Keterasingan Anda tak menghalangi jiwa Anda untuk melakukan kebaikan demi kebaikan. Rasulullah bersabda: ” Islam datang dalam keadaan asing dan akan kembali asing seperti semula. Maka berbahagialah orang-orang yang asing. Siapakah orang-orang yang asing itu? Yakni orang-orang yang melakukan perbaikan pada saat manusia umumnya rusak”


Betapa membanggakannya usaha perniagaan Anda. Berjual beli di hadapan Allah, dimana tak satu pun janji yang Allah ingkari. Anda telah menukar jiwa Anda dengan sesuatu yang belum ada bandingan-Nya yakni illyin dalam genggaman-Nya. Dari jual beli tersebut, dengan segenap pengabdian, Anda menghabiskan sisa umur untuk perbaikan umat manusia. Andalah ’orang besar’ sekalipun terlihat kecil dalam kacamata duniawi.

Anda telah menjadi ’orang yang besar’ justru tatkala Anda memandang dunia ini kecil. Betapa kecilnya. Amat sangat. Hal itu tiada lain karena Anda memiliki sesuatu yang besar dalam jiwa Anda. Anda telah memayungi ubun-ubun Anda dengan kekuatan iman yang tasdiqul jazm kepada Allah. Anda memiliki Allah Yang Maha Besar dalam bait dan spasi kehidupan Anda. Telah Anda dedikasikan kekuatan ruh itu hingga titik penghabisan dan nafas Anda yang terakhir. Bagi Anda, Allah Yang Maha Besar merupakan poros dalam dinamika hidup ini. Sehingga banyak hal rumit kian mengerucut. Seumpama kerumitan itu hanya berupa partikel-partikel yang ber-tawwaf. Kerumitan yang membuat lisan Anda basah dengan dzikir dan semakin membuat diri Anda dekat kepada-Nya.

Teruntuk Anda yang dulunya sempat terseok dalam kebatilan, namun kini telah memilih jalan dakwah ini sebagai muara: Selamat wahai saudaraku!!! Ini menjadi pilihan yang amat genting. Anda memilih sebuah peran penting dan dimuliakan. Sebuah peran yang memiliki banyak tantangan dan reward dalam pangkuan Sang Ilahi Rabbi. Peganglah selalu komitmen Anda dengan segenap kesadaran dan keikhlasan. Tidakkah ini juga mengingatkan kita pada kegagahan Sayyidina Ali ketika bersyahadat di usia yang belia dan istiqomah bersama kutlah Rasulullah. Allahu Akbar ! Semoga Allah mempertemukan kita dengan beliau dan para pejuang sejati yang telah berkorban dengan darah, keringat dan air mata.

Wahai Saudaraku, para pengemban dakwah… bersabarlah, bersabarlah dan bersabarlah. Allah akan mengeluarkan kita dari gelap menuju cahaya. Allah tiada cacat dalam memenuhi janji-Nya. Maka saksikanlah wahai umat manusia… Allah akan menjawab segala apa yang Dia kabarkan.

”Dan katakanlah: kebenaran telah datang dan kebatilan telah lenyap. Sesungguhnya kebatilan itu pasti akan lenyap”

(TQS. Al Isra’:81)

Dari Saudaramu: Dian Hasibuan

Ketika Media Tak Berpihak pada Islam !!



Ada hipotesis yang menyatakan bahwa siapa yang menguasai media, maka ia telah memenangkan separuh dari pertempuran. Pernyataan ini tidak sepenuhnya salah. Bahkan dalam beberapa kasus hipotesis tersebut menemukan faktanya. Dengan menguasai media berarti secara otomatis mampu mengatur regulasi informasi. Baik-buruknya suatu peristiwa, tergantung bagaimana media memberitakannya. Dengan jalan ini sang penguasa media, akan dengan mudah menghegemoni pemikiran masyarakat. Apalagi untuk media elektronik, yang daya jangkaunya mampu merambah hingga pelosok-pelosok negeri. Sayangnya untuk kondisi saat ini media kebanyakan dikuasai oleh orang Yahudi. Bahkan konon kabarnya dari sepuluh media yang ada di dunia,sekitar tujuh dikuasai oleh orang Yahudi. Misalnya dalam kasus Israel (sebagai negara orang Yahudi), mereka selau menggambarkan bahwa Israel adalah negara super power yang memiliki persenjataan generasi terbaru yang super canggih dan mustahil untuk dikalahkan. Namun sayang pemberitaan media cenderung tidak adil. Merka tidak pernah memberitakan peristiwa yang telah nyata mencoreng kewibawaan Israel.

Misalnya dalam pertempuran dengan Hizbullah, pasukan elite Israel yaitu Brigade Golani, menyerbu Bent Jubail, sebuah wilayah yang dikenal sebagai salah satu basis Hizbullah di Lebanon. Ternyata tentara Israel lari terbirit-birit begitu berhadapan langsung dengan tentara Hizbullah. Tank Merkava yang dibanggakan dan menjadi andalan Israel sebagai tank serbu yang lincah dan dahsyat daya hantamnya serta dilapisi dengan baja, ternyata rontok akibat hantaman misil-misil Hizbullah yang begitu sederhana. Namun sayang merekalah (baca : Yahudi) yang menguasai media sehingga fakta-fakta memalukan tersebut dikubur dalam-dalam.

Bisa ditebak siapa yang akan terpojokkan jika media dikuasai orang yahudi. Siapa lagi kalau bukan umat Islam. Dengan jaringan yang begitu kuat Yahudi telah mampu menancapkan agen-agennya disetiap negeri muslim. Mereka menjadi satelit pengintai gerak gerik umat Islam. Selain sebagai pengintai, mereka sekaligus berprofesi ganda sebagai “sales promotion idea” yang mengkampanyekan nilai-nilai barat misalnya liberalisme, pluralisme, sekularisme, dan isme-isme lain yang sangat bertolak belakang dengan ajaran Islam. Namun dengan cara yang begitu rapi dan halus, umat Islam seolah terbius dan terpesona dengan kampanye sesat mereka. Apalagi ketika propaganda miring tersebut diserukan terus menerus melaui media-media mereka. Hal ini diperparah dengan tidak mampunya umat Islam memfilter (memilah) setiap berita yang disajikan oleh media. Umat Islam telah termakan oleh teori konspirasi, sehingga mereka tidak mampu menganalisi permasalahan yang sebenarnya, kemudian memandangnya dari sudut pandang Islam.

Ada beberapa trik media dalam menciptakan citra negatif terhadap Islam. Trik-trik ini juga biasa didapati pada media-media di Indonesia. Apalagi untuk media yang sebagian besar sahamnya dipegang oleh orang Yahudi atau kaki tangan Yahudi, trik berikut telah menjadi menu wajib dalam setiap kemasan beritanya.

Pertama, menciptakan sensasi berita. Banyak berita yang dibuat berdasarkan fakta yang tidak pernah ada atau hanya mengandung sedikit kebenaran. Ironisnya fakta yang belum begitu jelas kebenarannya dijadikan sebagai sensasi dalam mengemas berita. Misalnya dalam kasus tragedi pemboman gedung WTC. Amerika Serikat (AS) serta merta menuduh bahwa Osama bi Laden adalah otak dibalik penyerangan tersebut. Kasus ini kemudian menjadi alat legitimasi AS untuk menyerang Afganistan.

Media yang seharusnya memposisikan diri sebagai analis fakta yang sebenarnya, justru menjadi pengekor kepentingan negara imperialis. Memang ada media yang mencoba menganalisis tragedi tersebut secara objektif dan mengahasilkan kesimpulan bahwa AS sendirilah yang meruntuhkan menara kembar WTC dengan melihat berbagai kejanggalan yang ada. Namun media seperti ini jumlahnya sangat sedikit.

Kedua, mengemukakan berita atau klaim dusta. Trik ini dapat terlihat ketika terjadi kasus insiden Monas yang melibatkan kubu FPI dan AKKBB. Pada saat itu media menyiarkan foto Munarman (komandan Laskar Islam) yang sedang mencekik seorang demonstran. Oleh beberapa media foto ini dijadikan sebagai bukti bahwa Munarman melakukan tindakan kekerasan kepada anggota AKKBB. Namun ternyata setelah diusut, pemuda itu adalah anggota laskar Islam yang coba dihalau oleh Munarman ketika ingin melakukan tindakan anarkis.

Fakta ini menunjukkan bahwa beberapa media terlalu gegabah untuk membeberkan suatu fakta, tanpa mengadakan cek and ricek terlebih dahulu. Pembunuhan karakter seperti ini tentu akan berakibat fatal terhadap pembentukan pemahaman umum ditengah-tengah masyarakat khususnya kalangan umat Islam.

Ketiga, usaha membatasi akses. Trik ini juga sering digunakan oleh media untuk membendung opini Islam. Banyak bukti yang menunjukkan bahwa media membatasi akses sampainya berita kepada kalangan publik muslim. Misalnya ketika ratusan ribu umat Islam memadati gelora Bung Karno tahun 2007 yang lalu atau ketika melakukan aksi yang melibatkan 100.000 massa yang mengepung istana negara. Pers umumnya tidak memberitakan peristiwa akbar tersebut. Atau fakta lain ketika diadakan jajak pendapat oleh salah satu stasiun televisi swasta mengenai eksistensi FPI, yang dianggap sebagai ormas Islam radikal. Hasil tersebut tak pernah dipublikasikan sampai saat ini, karena ternyata hasil poling menunjukkan mayoritas masyarakat mendukung eksistensi FPI.

Fakta yang begitu vulgar ini dengan jelas menunjukkan bahwa media membatasi akses informasi kepada masyarakat. Tidak semua informasi diberitakan. Hanya informasi-informasi yang cenderung mendiskreditkan Islam-lah yang terus diopinikan. Kalaupun ada informasi mengenai kemajuan Islam, misalnya meningkatnya dukungan masyarakat terhadap penerapan syariat Islam, pemberitaannya hanya ala kadarnya.

Keempat, stereotype. Media sering mengidentikkan peuang Islam yang menuntut ditegakkannya syariat Islam dan khilafah (negara Islam) sebagai orang ekstrimis dan radikal. Bahkan ada usaha untuk mencitrakan para pejuang penegak syariat Islam memiliki relasi erat dengan para pelaku terorisme. Walaupun dalam aktivitasnya mereka tidak pernah melakukan tindakan kekerasan. Tidak jarang ormas yang selalu menyeru penerapan syariat Islam dianggap sebagai organisasi yang akan mencancam keutuhan bangsa.

Pada saat yang bersamaan media menggambarkan kalangan Islam liberal yang selalu mewacanakan ide-ide sesat yang destruktif, sebagai kalangan yang ramah, santun, sejuk, meskipun sering melancarkan teror verbal yang dibungkus oleh kalimat-kalimat indah.

Padahal realitas telah membuktikan ketika pemerintah mengeluarkan kebijakan yang tidak pro-rakyat, misalnya kenaikan BBM, kelompok Islam yang dicitrakan sebagai kelompok radilakallah yang memprotes setiap kebijakan pemerintah yang mendzalimi rakyat. Namun apa yang dilakukan kelompok Islam liberal? Mereka hanya diam dan akan muncul dengan berbagai protes yang mengada-ada ketika kelompok Islam radikal menyerukan Islam sebagai satu-satunya solusi. Jadi siapa sebenarnya yang ingin menghancurkan bangsa ini? Sayang fakta seperti ini jarang diberitakan oleh media.



Masih segar dalam ingatan kita, perhelatan akbar mahasiswa Islam yang pernah ada dengan mengumpulkan massa lebih dari 5000 orang dan spektakulernya 5000 orang ini meneriakkan satu solusi dan satu harapan bahwa hanya dengan khilafah kondisi negeri ini akan menjadi lebih baik. Namun peristiwa ini tak sedikit pun digubris oleh media. Apakah mereka tidak tahu? Mustahil. Mereka tahu tapi berpura-pura tidak tahu.
Lihat juga bagaimana pola pemberitaan media saat berbagai elemen mahasiswa memperingati hari supah pemuda. Media hanya memberitakan aksi-aksi mahasiswa yang berakhir ricuh. Seolah ingin menggiring opini masyarakat bahwa pergerakan mahasiswa yang sering turun kejalan selalu identik dengan aksi anarkis. Walaupun pada saat yang bersamaan, ribuan mahasiswa dari seluruh Indonesia yang tergabung dalam Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus melakukan aksi damai lagi simpatik jauh dari aksi-aksi anarkis, tak diopinikan sedikitpun. Memang bukan pujian ataupun sekedar asa untuk masuk dilayar kaca yang menjadi motivasi para aktivis dakwah kampus. Namun dengan pola pemberitaan media yang tidak berimbang seperti ini setidaknya akan memperlambat perputaran roda dakwah. Sebenarnya umat Islam adalah umat yang kuat dengan berbagai potensi yang dimiliki. Namun kekuatan umat Islam ini dikerdilkan dengan pemberitaan yang tak berimbang oleh media. Disisi lain negara seperti Amerika Serikat dan Israel tidak seperkasa seperti yang kita bayangkan. Mereka mampu menampilkan diri sebagai sosok negara super power akibat pemberitaan media yang hiperbola. Hal ini wajar terjadi karena sirkulasi informasi dan media ada ditangan mereka. Umat Islam harus bangkit dan melanjutkan perjuangan untuk kembali menegakkan Islam serta yakin bahwa mereka adalah umat yang kuat, mandiri dan mampu menguasai media dunia. Kekuatan dan kemandirian itu dapat terwujud jika umat Islam kembali menerapkan syariat Islam secara menyeluruh. Karena konsep syariat Islam adalah konsep yang menyimpan kekuatan yang sangat dahsyat dan mampu mewujudkan kemandirian serta kesejahteraan disegala bidang.

by : Adi Wijaya
kordamakassar@yahoo.co.id

Goldstone Kecewa Pada Reaksi AS


GENEWA (Arrahmah.com) - Pemimpin investigasi PBB mengenai kejahatan perang Israel di Gaza mengatakan bahwa reaksi AS atas temuannya sangat mengecewakan.

Meskipun kedua belah pihak (Israel dan Hamas) dalam perang Desember-Januari dipersalahkan dalam laporan oleh Richard Goldstone, hasil penyelidikan PBB ini menempatkan Israel sebagai pelaku utama dalam aktivitas tidak berperikemanusiaan yang merenggut nyawa setidaknya 1.387 warga Palestina dan 13 Israel, menurut data PBB.

"Reaksi masyarakat internasional sangat beragam, tetapi reaksi dari Amerika Serikat mengecewakan saya," kata Goldstone terhadap das Parlament, surat kabar politik mingguan yang diterbitkan oleh paremen Jerman.

"Fakta bahwa reaksi dari Israel itu sangat dahsyat benar-benar mengejutkan saya," tambahnya, menurut Reuters. "Saya berharap bahwa seruan kami untuk mengambil langkah hukum dan mengejar orang-orang tertentu yang terlibat dalam kejahatan perang Israel di Gaza akan benar-benar digubris."

Pada hari Jumat, Majelis Umum PBB menyetujui resolusi yang berisi seruan kepada Israel dan Palestina untuk menyelidiki dugaan kejahatan perang. (althaf/prtv/arrahmah.com)

Kamis, 05 November 2009




MEDAN [HTI Press]– Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) kembali melakukan Aksi (masyiroh), Ahad (1/11), mengutuk kezaliman Israel. Aksi tersebut sehubungan dengan sikap Zionis Israel berbuat nista. Pada Ahad 25 Oktober 2009, sejumlah tentara zionis Israel secara membabi buta menyerbu Masjid al-Aqsha dan menembaki jamaah yang ada di sana sehingga sejumlah orang meninggal karenanya. sikap Israel yang selalu tidak berperikemanusiaan ini menjadi tajuk utama dalam aksi yang dihadiri oleh ribuan aktivis HTI Sumut itu.Dalam aksinya yang di ikuti banyak peserta dari Daerah ini, massa HTI melakukan long marc dari Lapangan Merdeka Medan menuju Bundaran SIB/Majestik, Gatot Subroto, Medan.

Hadir sebagai orator dalam aksi tersebut ustazd.Musa Abdul Ghani,Ustazd Musdar Syahban dan Ustadz Muhammad Al Fatih. Dalam orasinya mereka menyeru kaum Muslim Indonesia dan di seluruh penjuru Dunia bersatu padu untuk menghentikan menghapuskan Israel dari Palestina. Mereka mengatakan tindakan zionis Israel menodai Masjid al-Aqsha ini merupakan bukti yang sangat nyata betapa umat Islam saat ini, yang disebut berjumlah lebih dari 1,5 milyar di seluruh dunia, dalam keadaan yang sangat lemah sehingga untuk melindungi tempat yang sangat disucikan itu pun tidak mampu. Sehingga menurut mereka persatuan Umat Islam ini akan mungkin dilakukan dengan menegakkan kembali institusi politik Daulah Khilafah.

Disamping itu dalam kesempatan yang sama, HTI Sumut berharap melalui Ustdazd Bayu Prahara kepada umat Islam di diseluruh penjuru dunia agar bersama- sama memperjuangakan tegakknya Khilafah yang telah di mulai oleh HTI sejak puluhan tahun yang lalu.

Masyiroh HTI Sumut itu dilakukan dengan berjalan kaki menelusuri jalan-jalan utama dalam kota Medan. Dalam aksinya itu, massa membawa sejumlah poster bertuliskan antara lain, “ Save Palestine With Khilafah, “Tentara Islam bersatu musnahkan Isarael”, “musnahkan Israel dengan Khilafah ”.
Dengan yel-yel “ Zionis Hancurkan”, “ Israel Musnahkan”dan “ Khilafah Tegakkan”
“Sampai ‘darah penghabisan’ dan sampai nyawa ini di tarik oleh Allah kami akan terus berjuang untuk menegakkan kembali khilafah Rasidah,” kata Humas HTI Sumut, saat aksi berlanjut.[lajnah I’lamiyah Medan]


Sabtu, 31 Oktober 2009

Muhammad al-Fatih Secrets Revealed!

Oleh: Felix Siauw

Bisyarah adalah sebuah kabar gembira yang Allah turunkan kepada ummatnya, baik melalui al-Qur’an ataupun melalui ucapan rasulullah. Bisyarah adalah perlambang janji Allah dan menjadi penyemangat kaum muslim selama berabad-abad lamanya, keyakinan akan janji ALlah ini terpatri kuat di dalam jiwa kaum muslim dan menjadi harapan ditengah-tengah kepuusasaan, menjadi pengingat dalam kealpaan dan menjadi sebuah sumber energi yang tidak terbatas sampai kapanpun juga. Dengan bisyarah inilah kaum muslim berjuang dan menorehkan tinta emas dalam sejarah peradaban dunia.

Salah satu bisyarah yang dapan menginspirasi setiap muslim adalah bisyarah rasulullah yang disampakan oleh Abdullah bin Amru pada shahabat:

فقال عبد الله بينما نحن حول رسول الله صلى الله عليه وسلم نكتب إذ سئل رسول الله صلى الله عليه وسلم أي المدينتين تفتح أولا قسطنطينية أو رومية فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم مدينة هرقل تفتح أولا يعني قسطنطينية

Abdullah bin Amru bin Al-Ash berkata, "bahwa ketika kami duduk di sekeliling Rasulullah SAW untuk menulis, tiba-tiba beliau SAW ditanya tentang kota manakah yang akan futuh terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma. Rasulullah SAW menjawab, "Kota Heraklius terlebih dahulu (maksudnya Konstantinopel) (HR Ahmad)

لتفتحن القسطنطينية فلنعم الأمير أميرها ولنعم الجيش ذلك الجيش

Kalian pasti akan membebaskan Konstantinopel, sehebat-hebat Amir (panglima perang) adalah Amir-nya dan sekuat-kuatnya pasukan adalah pasukannya (HR Ahmad)

Ini adalah sebuah bisyarah, petunjuk dan kabar gembira bagi kaum muslim bahwa dua pilar peradaban barat pada waktu itu yang dijadikan simbol yaitu: Kota Roma (Romawi Barat) dan Kota Konstantinopel (Romawi Timur) akan diberikan dan dibebaskan oleh kaum muslim.

Dan hal ini menjadi penyemangat para Khalifah untuk melakukan futuhat, tercatat dalam sejarah bahwa Abu Ayyub al-Anshari (44 H) pada Khalifah Muawiyyah bin Abu Sufyan adalah orang yang pertama kali ingin merealisasikan janji Allah tersebut, namun karena kondisi fisik beliau tidak mampu memenuhinya, walaupun begitu, beliau meminta agar jasadnya dikuburkan di bawah kaki pasukan kaum muslim terdepan pada saat ekspedisi itu sebagai sebuah milestone bagi mujahid selanjutnya. Lalu Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik (98 H) pada masa Kekhalifahan Umayyah, Khalifah Harun al-Rasyid (190 H) masa Kekhalifahan Abasiyyah, Khalifah Beyazid I (796 H) masa Kekhalifahan Utsmanityyah, Khalifah Murad II (824 H) masa Kekhalifahan Utsmaniyyah juga tercatat dalam usaha penaklukan konstantinopel, tetapi karena satu dan lain hal, Allah belum mengizinkan kaum muslim memenangkan pertempuran itu.

Konstantinopel merupakan salah satu kota terpenting di dunia, kota ini memiliki benteng yang tidak tertembus yang dibangun pada tahun 330 M. oleh Kaisar Byzantium yaitu Constantine I. Konstaninopel memiliki posisi yang sangat penting di mata dunia. Sejak didirikannya, pemerintahan Byzantium telah menjadikannya sebagai ibukota pemerintahan Byzantium. Konstantinopel merupakan salah satu kota terbesar dan benteng terkuat di dunia saat itu, dikelilingi lautan dari tiga sisi sekaligus, yaitu selat Bosphorus, Laut Marmarah dan Tanduk Emas (golden horn) yang dijaga dengan rantai yang sangat besar, hingga tidak memungkinkan untuk masuknya kapal musuh ke dalamnya. Pentingnya posisi konstantinopel ini digambarkan oleh napoleon dengan kata-kata ".....kalaulah dunia ini sebuah negara, maka Konstantinopel inilah yang paling layak menjadi ibukota negaranya!".
Adalah Muhamamd II atau selanjutnya dikenal sebagai Muhammad al-Fatih, yang akan menaklukan kota ini, sejak kecil dia telah dididik oleh ulama-ulama besar pada zamannya, khususnya Syaikh Aaq Syamsuddin yang tidak hanya menanamkan kemampuan beragama dan ilmu Islam, tetapi juga membentuk mental pembebas pada diri Mumammad al-Fatih. Beliau selalu membekali al-Fatih dengan cerita dan kisah para penakluk, kisah syahid dan mulianya para mujahid, dan selalu mengingatkan Muhammad II tentang bisyarah rasulullah dan janji Allah yang menjadikan seorang anak kecil bernama Muhammad II memiliki mental seorang penakluk.

Maka tidak mengherankan ketika berumur 23 tahun, al-Fatih telah menguasai 7 bahasa dan dia telah memimpin ibukota Khilafah Islam di Adrianopel (Edirne) sejak berumur 21 tahun (ada yang memberikan keterangan dia telah matang dalam politik sejak 12 tahun). Sebagian besar hidup al-Fatih berada diatas kuda, dan beliau tidak pernah meninggalkan shalat rawatib dan tahajjudnya untuk menjaga kedekatannya dengan Allah dan memohon pertolongan dan idzinnya atas keinginannya yang telah terpancang kuat dari awal: Menaklukan Konstantinopel.

Diapun sadar untuk menaklukkan konstantiopel dia membutuhkan perencanaan yang baik dan orang-orang yang bisa diandalkan, maka diapun membentuk dan mengumpulkan pasukan elit yang dinamakan Janissaries, yang dilatih dengan ilmu agama, fisik, taktik dan segala yang dibutuhkan oleh tentara, dan pendidikan ini dilaksanakan sejak dini, dan khusus dipersiapkan untuk penaklukan konstantinopel. 40.00 orang yang loyal kepada Allah dan rasul-Nya pun berkumpul dalam penugasan ini. Selain itu dia juga mengamankan selat bosphorus yang menjadi nadi utama perdagangan dan transportasi bagi konstantinopel dengan membangun benteng dengan 7 menara citadel yang selesai dalam waktu kurang dari 4 bulan.

Tetapi konstantinopel bukanlah kota yang mudah ditaklukkan, kota ini menahan serangan dari berbagai penjuru dunia dan berhasil menetralkan semua ancaman yang datang kepadanya karena memiliki sistem pertahanan yang sangat maju pada zamannya, yaitu tembok yang luar biasa tebal dan tinggi, tingginya sekitar 30 m dan tebal 9 m, tidak ada satupun teknologi yang dapat menghancurkan dan menembus tembok ini pada masa lalu. Dan untuk inilah al-Fatih menugaskan khusus pembuatan senjata yang dapat mengatasi tembok ini.

Setelah mempersiapkan meriam raksasa yang dapat melontarkan peluru seberat 700 kg, al-Fatih lalu mempersiapkan 250.000 total pasukannya yang terbagi menjadi 3, yaitu pasukan laut dengan 400 kapal perang menyerang melalui laut marmara, kapal-kapal kecil untuk menembus selat tanduk, dan sisanya melalui jalan darat menyerang dari sebelah barat konstantinopel, awal penyerangan ini dilakukan pada tanggal 6 April 1453, yang terkenal dengan The Siege of Constantinple.

Keseluruhan pasukan al-Fatih dapat direpotkan oleh pasukan konstantinopel yang bertahan di bentengnya, belum lagi serangan bantuan dari negeri kristen lewat laut menambah beratnya pertempuran yang harus dihadapi oleh al-Fatih, sampai tanggal 21 April 1453 tidak sedikitpun tanda-tanda kemenangan akan dicapai pasukan al-Fatih, lalu akhirnya mereka mencoba suatu cara yang tidak terbayangkan kecuali orang yang beriman. Dalam waktu semalam 70 kapal pindah dari selat bosphorus menuju selat tanduk dengan menggunakan tenaga manusia. Yilmaz Oztuna di dalam bukunya Osmanli Tarihi menceritakan salah seorang ahli sejarah tentang Byzantium mengatakan:

“kami tidak pernah melihat dan tidak pernah mendengar sebelumnya, sesuatu yang sangat luar biasa seperti ini. Muhammad Al-Fatih telah mengubah bumi menjadi lautan dan dia menyeberangkan kapal-kapalnya di puncak-puncak gunung sebagai pengganti gelombang-gelombang lautan. Sungguh kehebatannya jauh melebihi apa yang dilakukan oleh Alexander yang Agung,”
70 Kapal al-Fatih dipindahkan dari Selat Bosphorus ke Selat Tanduk melalui Pegunungan Galata dalam waktu 1 malam


Pengepungan ini terus berlanjut sampai dengan tanggal 27 Mei 1453, melihat kemenangan sudah dekat, Muhamamad al-Fatih mengumpulkan para pasukannya lalu berkhutbah didepan mereka:

Jika penaklukan kota Konstantinopel sukses, maka sabda Rasulullah SAW telah menjadi kenyataan dan salah satu dari mukjizatnya telah terbukti, maka kita akan mendapatkan bagian dari apa yang telah menjadi janji dari hadits ini, yang berupa kemuliaan dan penghargaan. Oleh karena itu, sampaikanlah pada para pasukan satu persatu, bahwa kemenangan besar yang akan kita capai ini, akan menambah ketinggian dan kemuliaan Islam. Untuk itu, wajib bagi setiap pasukan, menjadikan syariat selalu didepan matanya dan jangan sampai ada diantara mereka yang melanggar syariat yang mulia ini. Hendaknya mereka tidak mengusik tempat-tempat peribadatan dan gereja-gereja. Hendaknya mereka jangan mengganggu para pendeta dan orang-orang lemah tak berdaya yang tidak ikut terjun dalam pertempuran

Subhanallah, ini sebuah penegasan pada pasukannya bahwa kemenangan tidak akan bisa dicapai dengan mengandalkan kekuatan belaka, bukan pula karena kecerdasan dan strategi perang, Muhammad al-Fatih sangat memahami bahwa kemenangan hanya akan tercapai dengan izin dan pertolongan Allah.

Maka ia meminta seluruh pasukannya bermunajat pada Allah, menjauhkan diri dari maksiat, bertahajjud pada malam harinya dan berpuasa pada esok harinya. Pada tanggal 29 Mei 1453, serangan terakhir dilancarkan, dan sebelum Ashar, al-Fatih sudah menginjakkan kakinya di gerbang masuk konstantinopel. Berakhirlah pengepungan selama 52 hari lamanya dan penantian panjang akan janji Allah selama 825 tahun lamanya. Konstantinopel dibebaskan kaum muslim melalui tangan al-Fatih!

Bayangkan, kekuatan seperti apa yang bisa menjaga semangat, persatuan, dan kesabaran selama 52 hari perang dan lintas generasi dalam 825 tahun lamanya? Kekuatan seperti apa yang dapat menjadikan anak muda berumur 23 tahun menaklukan sebuah peradaban besar?

Inilah yang dinamakan kekuatan percaya pada janji Allah dan bisyarah rasul-Nya. Kemampuan melihat tidak dengan mata tetapi dengan keimanan, kekuatan yang melebihi apapun, Beyond the Inspiration.

They believe in something that can't be seen by eyes! Allahuakbar!

Konstantinopel telah takluk dan itu tidak akan terulang kembali karena posisi yang mulia dalam bisyarah rasulullah telah ditempati oleh Muhammad al-Fatih. Penaklukan kota Roma hanya menunggu waktu dan posisi kemuliaan itupun akan ditempati oleh satu orang. Tetapi ada satu bisyarah lagi yang rasulullah sampaikan pada kita, yang mengajak kita semuanya untuk merealisasikan itu.

تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ

"Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian, atas izin Allah ia tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Ia ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) yang zalim; ia juga ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) diktator yang menyengsarakan; ia juga ada dan atas izin Alah akan tetap ada. Selanjutnya akan ada kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian". (HR. Ahmad)

Pragmatisme pasti akan menafikkan Idealisme
Pragmatisme meniscayakan Kompromisme

Sedangkan,
Idealisme menafikkan Pragmatisme
Idealisme meniscayakan Keyakinan akan Bisyarah Allah dan Rasul

Perbedaan orang kafir dan mukmin adalah:
Orang mukmin yakin dahulu lalu mereka (pasti) akan melihat
Orang kafir butuh melihat dulu lalu (mungkin) akan yakin

Pilih mana?!

Allah saksikanlah, Felix Siauw adalah telah mendaftarkan diri menyambut Khilafah 'ala minhajin nubuwwah yang akan segera tegak!

*Notes ini adalah makalah mendadak orasi di KMII, Lapangan depan Basket Indoor, 18 Oktober 2009

Kamis, 22 Oktober 2009

Felix Siauw: KMII 2009: Behind The Scenes

Takbir dan Tahlil bergema diiringi kibaran bendera syahadatain, peluh dan airmata pertanda keimanan mengalir dari tubuh manusia-manusia calon penghuni surga, mereka masih muda tetapi hati mereka terikat dengan masjid-masjid Allah, mereka bukan berasal dari satu tempat dan tidak mempunyai kepentingan harta, dagangan dan hubungan darah tetapi mereka disatukan hanya karena Asma Allah dan hukum-Nya. 5000 lebih pemuda Islam meneriakkan kalimat yang sama, Allahuakbar, menuntut hukum yang sama, Syariah! dan menginginkan sistem yang sama, Khilafah!

Saya nggak ingin membahas KMII 2009, karena pasti lebih banyak yang lebih ngerti jurnalistik dari saya, tapi cuma sedikit ingin berbagi behind the scenes KMII 2009. Begini ceritanya (kayak KISMIS-Kisah Misteri).

Jauh sebelum KMII, saya sudah diminta untuk membantu warming-up dan pengumpulan massa KMII, dan saya sempat singgah ke beberapa tempat dan memang terasa sekali semangat teman-teman untuk acara ini. Dan akhirnya panitia memberitahu saya, bahwa saya mendapatkan amanah untuk menyampaikan bisyarah rasulullah terkait penaklukan al-Fatih di konstantinopel agar membuat peserta faham bahwa bisyarah rasulullah tidak akan pernah salah, mengingat beberapa saat yang lalu saya juga telah mempersiapkan materi ini, Beyond The Inspiration judulnya. Tapi yang membuat saya sedikit bingung, panitia memberikan saya waktu 30 menit, padahal materi ini biasa saya sampaikan minimal 90 menit, “oklah, nggak masalah” jawab saya.

Hari demi hari berlalu, tanpa konfirmasi dari panitia, sayapun membiarkan saja karena sudah memahami kira-kira seperti apa kasak-kusuk panitia dalam persiapan ini, sayapun tidak mau memberati mereka. Sabtu (H-1) kebetulan saya ada tugas ke bogor dan sempat mengunjungi almamater saya, IPB, ketika saya lewat banyak sekali orang berkumpul di GWW (yang akhir-akhirnya saya mengetahui bahwa ada rencana KMII pindah ke GWW IPB).

Menjelang ashar, saya coba mengontak salah satu arsitek KMII, ust. Rikza Saifullah dan menanyakan tempat pastinya KMII, lalu beliau menjawab “insya Allah akan kita kontak maghrib nanti mas..”, kekuatiran dan kelelahan tampak jelas dari suaranya, lalu sayapun menjawab “Tenang aja Za, saya paham kok, mudah-mudahan Allah memudahkan panitia semuanya”. Subhanallah, benar ternyata beberapa hari kemarin saya mendengar kasak-kusuk di FB tentang pengalihan tempat sampai pembatalan KMII. Allah memberkahi kalian panitia KMII!

Sore berlalu, maghrib berkumandang, sebelum shalat sy cek HP; tiada berita apapun. Selesai shalat maghrib saya kembali membuka HP; masih nihil. Adzan isya berkumandang, cek HP lagi; tetap nihil. Dalam perjalanan ke masjid saya berfikir “Yah, paling parah kita akan aksi di jalanan, tanpa slide, tanpa multimedia, Allah tahu yang terbaik!”. Terbayang sudah mengganti materi yang sudah saya persiapkan, segala setting multimedia yang sudah saya siapkan dengan 2 hal: suara dan keyakinan pada Allah semata..

Setelah Isya, saya melanjutkan bercengkerama dengan Buah hati dan Bundanya, HP istri saya yang bergetar dan membacakan SMS dari mbak Trisnawaty kamerad istri, dan istri saya membacakan “Bi denger nih, seluruh syabab diminta berdoa dan menjauhi seluruh maksiat dan membaca khutbah dan do’a al-Fatih menaklukan konstantinopel untuk mempermudah perizinan KMII yang dipersulit”. Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar, betul sekali banyak orang yang ingin mengagalkan KMII..

Saya tidak hanya membaca khutbah al-Fatih, tapi juga membacakan do’a Sa’ad bin Abi Waqqash menaklukan sungai Tigris,
نَسْتَعِيْنُ بِاللهِ وَنَتَوَكَّلُ عَلَيْهِ، حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيْلُ، وَاللهِ لَيَنْصُرَنَّ اللهُ وَلِيَّهُ وَلَيُظْهِرَنَّ دِيْنَهُ وَلَيُهْزِمَنَّ عَدُوَّهُ، لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ

Allah ma’akum yaa ikhwan KMII ajma’in..

menjelang malam jam 9, telepon berbunyi, akhirnya.. “Gimana Za?” tanyaku penuh kepedulian. Rikza menjawab mantap “Mas, kita jadinya konggres jalanan, karena perizinan bermasalah. Dan panitia berharap mas Felix tetep memberikan semangat pada peserta KMII, kami berharap mas Felix bisa, gimana mas?”. Allah yubarik fika Rikza, bagaimana mungkin saya menolak, nggak usah diminta pun darah saya sudah mendidih. Terbayang dalam diri saya kedzaliman yang dihadapi oleh panitia, terbayang oleh saya tertawanya orang-orang munafik, kafir dan orang-orang yang tidak senang pada usaha penerapan syariah, dan itu semakin membuat darah saya bergejolak. “INSYA ALLAH Za!, jam berapa bagian saya?” jawab saya langsung.

“Setan-setan kapitalis dan pengikut-pengikutnya menyangka mereka akan menghentikan gerak para hamilud dakwah yang sudah menjual hidupnya demi Allah dan rasul-Nya, seolah-olah mereka bisa melakukan semua itu, saya sampaikan dan tunjukkn kepada Anda besok, you’re daydreaming!”

Malam itu saya susah tidur dan memikirkan acara besok, akankah KMII berjalan baik, apakah acara itu akan diprovokasi intel-intel murahan tak bertanggungjawab, akankah peserta antusias? bisakah saya melaksanakan amanah saya dengan baik?! bagaimana bila cuaca tidak mengizinkan?!, seribu bisikan setan membuat saya kuatir dan tidak bisa memejamkan mata, menjelang tengah malam badan ini bisa ditidurkan dengan dzikrullah “Lix, Allah tahu yang terbaik. Lix, Allah nggak akan pernah mengecewakan ummat-Nya. Lix, tugasmu cuma menyampaikan”.

Esok paginya, jam 8 pagi saya berangkat dari rumah menuju perhelatan besar yang akan mengubah wajah dunia, jalan biasa yang saya lalui ke basket indoor diblok oleh polisi, dan polisi menolak mengizinkan saya lewat lalu menyuruh mengambil jalan dan pintu lain. Setelah 30 menit berputar di senayan, saya kembali lagi dengan perasaan emosi atas kelakuan polisi tadi dan protes, setelah itu barulah say diizinkan masuk ke basket indoor, itupun mereka berdebat satu sama lain, “Sudahlah bang izinkan saja”, yang lain berkata “jangan, tidak boleh”. “BODO AMAT pikirku, raungan mobil mengalahkan suara, saya tetap melaju”.

sesampainya di acara, takbir demi takbir berkumandang. SUBHANALLAH! Innaka la yukhliful mi’ad ya Allah!, wa anta khairu wa ahsanu wakila! SUBHANALLAH! lautan pemuida muslim tidak bergeming dalam udara yang semakin panas dan pengap! Takbir demi takbir membasahi lidah mereka. KHILAFAH! KHILAFAH! KHILAFAH!. Subhanallah… rasa haru mulai menghinggapi hati ini, seolah merasa kecil di hadapan hamba-hamba Allah ini.
Sayapun langsung menghampiri panitia yang memang kebanyakan rekan seperjuangan di IPB, subhanallah wajah mereka menampakkan kelelahan hasil akumulasi istirahat yang mereka potong untuk acara ini, semua itu terlihat jelas di wajah Zahrul dan Kahfi, meskipun begitu mereka sangat semangat menjalankan tugas mereka sebagai ahli backstage. Sani menjelaskan kepada saya secara singkat perihal pergantian tempat dan kedzaliman pihak-pihak yang berusaha menggagalkan acara ini, wallahu khairul makiirin.



Ditempat itu berkumpul banyak ustadz dan mentor hidup saya, mas Ilman Fadhilah, mas Amir Muttaqin, mas Husein Assa’di, mas Erwin Jundi, mas Ihsanul Muttaqien dan Asep Supriatna dengan kameranya (thanks sep foto2nya saya pakai ya..) dan ustadz-ustadz lainnya yang berkumpul dan siap menyampaikan orasi ilmiahnya, saya menumpahkan kekangenan dan bergurau dengan mereka. Lalu saya bertemu dengan teman-teman surabaya dan berbagi tentang perjalanan mereka ke KMII, lalu dengan teman-teman kendari yang menyampaikan perjuangan mereka ke KMII, dan teman-teman lainnya. SUBHANALLAH, lucu, haru dan kagum bertali menjadi satu, mereka menceritakan bagaimana mereka memilih KMII daripada kuliah mereka, berhari-hari perjalanan ditempuh lewat laut dan darat, ada yang tumbang, ada yang demam, semua bisa terlupakan ketika mereka meneriakkan takbir, subhanallah!, bahkan mereka tidak peduli ongkos kepulangan mereka yang belum jelas adanya, ketika saya bertanya mereka menjawab: “yang penting sampai dulu mas, pulang urusan nanti”.


Allahuakbar, ketika ust. Fahmi Amhar menyampaikan orasinya, dilanjutkan ust. Fahmi Lukman dan ust. Dwi Condro, kepala saya ibarat diberati beban yang sangat. Saya melihat sekeliling saya, 5000 mahasiswa dengan pengorbanan dan masalah mereka masing-masing menghadiri acara ini, tidak satupun yang berkeluh, tidak satupun yang menyesal, semua telah berbaur dalam satu kata ALLAHUAKBAR! Allah Maha Besar. Tidak terasa airmata saya sudah sampai di pelupuk, saya berusaha untuk tidak meneteskannya.. Allahu rabbi… Allahu la ilaaha illa anta.. Sungguh bukan hak saya menyampaikan sesuatu nasihat pada mereka, merekalah yang berhak, pengorbanan mereka sungguh luar biasa!. Satu demi satu tubuh dibaringkan ke tanah karena pingsan kelelahan, bandelnya, setelah sadar mereka ingin bergabung kembali dalam barisan. Subhanallah!

Beban berat mulai menggeluti hati, berhak-kah saya mengatakan sesuatu pada orang-orang yang jauh lebih besar pengorbanannya?! Kalau saja panitia membatalkan jadwal saya, maka saya ridha dan merasa lega karna suasana ini begitu membuat malu diri saya yang belum seberapa pengorbanannya. “Suasana seperti ini lebih cocok dan heroik, lihatlah mereka begitu bersemangat”, pernyataan ust. MR. Kurnia membuyarkan lamunan saya. Benar ustadz, saya bangga bisa mempunyai kesempatan berdiri di tengah-tengah hamba Allah ini, walaupun tidak sehebat mereka, semoga kehadiran saya bisa memberi semangat kepada mereka..


Dear all panitia ikhwan dan akhwat (saya tidak mengetahui keadaan mereka, Allah lebih mengetahui dan akan membalas seluruh pengorbanan mereka yang sama beratnya). Sungguh apa yang teman-teman korbankan adalah yang terbaik, Allah telah melihat semua itu, malaikat menguatkan dalam catatannya. Kita adalah muslim, kita tidak menyerah pada fakta. Kita adalah generasi al-Fatih, kita berhenti percaya pada fakta, kita menolak untuk mempercayai fakta. Kita generasi pembela bendera ar-Roya dan al-Liwa, hanya janji Allah dan bisyarah rasul-Nya yang layak kita pegang!


Kita tidak peduli semua menentang kita, kita tidak akan memperhatikan orang yang mengolok-olok kita, kita tetap pada jalur dan koridor perjuangan kita. Seandainya semua manusia mengatakan kita salah, selama Allah dan rasul-Nya berkata benar, maka kitalah orang-orang yang memegang janji Allah.

What we believe is something that can’t be seen by eyes!

and someday, surely, we’ll see it..

just bear a little pain and patience my brother and sisters. that day will come! a promise have been made, Khilafah will rise again!
akhukum faqir ilaa Allah..

Selasa, 20 Oktober 2009

SUMPAH MAHASISWA !! ALLAHU AKBAR !!

Syabab.Com - "Khilafah...!!! Khilafah...!!! Khilafah...!!!" gema teriak lebih dari 5.000 mahasiswa dari berbagai nusantara yang berkumpul di halaman senayan, Jakarta. Ahad, 18 Oktober 2009, menjadi sejarah baru, penyatuan visi dan misi gerakan mahasiswa di Indonesia. Pada kesempatan itu juga, di tengah panas terik matahari, ribuan mahasiswa tersebut menyatakan sumpahnya.

"Bismillahirrahim, Sumpah Mahasiswa, setelah kami melihat, mencermati dan menganalisa fakta kerusakan yang ada serta merumuskan kondisi ideal, maka demi Allah, Zat yang jiwa kami berada dalam genggaman-Nya, kami mahasiswa Indonesia bersumpah..." kata seorang mahasiswa yang memimpin sumpahnya di hadapan lebih dari 5.000 mahasiswa dari berbagai daerah di nusantara tersebut.

Berikut naskah lengkap Sumpah Mahasiswa yang telah dibacakan oleh ribuan mahasiswa peserta Kongres Mahasiswa Islam Indonesia, Ahad, 18 Oktobebr 2009.

====================================================

Sumpah Mahasiswa Kongres Mahasiswa Islam Indonesia, 18 Oktober 2009


Sejak kemerdekaan hingga lebih dari enam dekade, sekulerisme mengatur Indonesia, terlepas dari siapa pun yang berkuasa. Hal yang sama juga terjadi di negeri-negeri muslim lainnya. Sistem sekuler telah menyebabkan rakyat terus menerus hidup dalam berbagai krisis yang tidak berkesudahan.

Sampai saat ini fakta kemiskinan, kebodohan, kedzaliman, ketidakadilan, disintegrasi dan berbagai problem lain, termasuk penjajahan dalam segala bentuknya, senantiasa mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia dan negeri-negeri muslim lainnya.

Sistem sekuler telah mengakibatkan potensi sumberdaya alam dan kekayaan mineral yang sangat melimpah tidak mampu membuat rakyat hidup dalam kebaikan. Justru sebaliknya, rakyat hidup dalam penderitaan. Semua potensi dan kekayaan alam yang dimiliki seolah tidak memberikan arti apa-apa buat hidup rakyat.

Oleh karena itu, setelah kami melihat, mencermati dan menganalisa fakta kerusakan yang ada serta merumuskan kondisi ideal, maka demi Allah, Zat yang jiwa kami berada dalam genggaman-Nya, kami mahasiswa Indonesia bersumpah :

  1. Dengan sepenuh jiwa, kami yakin bahwa sistem sekuler, baik berbentuk kapitalis-demokrasi maupun sosialis-komunis adalah menjadi sumber penderitaan rakyat dan sangat membahayakan eksistensi Indonesia dan negeri-negeri muslim lainnya.
  2. Dengan sepenuh jiwa, kami yakin bahwa kedaulatan sepenuhnya harus dikembalikan kepada Allah SWT – Sang Pencipta alam semesta, manusia dan kehidupan - untuk menentukan masa depan Indonesia dan negeri-negeri muslim lainnya.
  3. Dengan sepenuh jiwa, kami akan terus berjuang tanpa lelah untuk tegaknya syari’ah Islam dalam naungan Negara Khilafah Islamiyah sebagai solusi tuntas problematika masyarakat Indonesia dan negeri-negeri muslim lainnya.
  4. Dengan sepenuh jiwa, kami menyatakan kepada semua pihak bahwa perjuangan yang kami lakukan adalah dengan seruan dan tantangan intelektual tanpa kekerasan.
  5. Dengan sepenuh jiwa, kami menyatakan bahwa perjuangan yang kami lakukan bukanlah sebatas tuntutan sejarah tetapi adalah konsekuensi iman yang mendalam kepada Allah SWT.
Jakarta, 18 Oktober 2009

====================================================

Demikianlah, sumpah mahasiswa yang merupakan sumpah generasi muda negeri ini, telah menyatakan secara intelektual solusi mendasar atas segala persoalan yang menimpa negeri ini. Mereka menyatakan, bahwa syariah Islam dalam naungan Khilafah Islamiyyah sebagai solusi tuntas persoalan yang menimpa masyarakat Indonesia dan juga negeri-negeri Muslim lainnya.

Semoga, Allah Swt. mendengarkan sumpah yang telah mereka nyatakan. Semoga, sumpah ini menjadi titik awal kebangkitan para intelektual muda Muslim untuk menjadikan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam. Insya Allah, Khilafah Rasyidah yang telah dijanjikan tidak akan lama lagi segera berdiri, amin. Allahu Akbar! [z/f/bkldk/syabab.com]

Senin, 19 Oktober 2009

Surat untuk Perjuangan (Panas Mabda dari Kongres "Jalanan" Mahasiswa Islam Indonesia)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh wamaghfiratuhu,

salam perjuangan bagi semua saudara-saudaraku di seluruh penjuru Indonesia. Alhmdulillah, acara Kongres Mahasiswa Islam Indonesia (KMII) telah berhasil digelar berkat pertolongan Allah swt. Meski keadaan seadanya, meski tidak sesuai rencana, meski banjir peluh dibakar terik mentari kota Jakarta pada hari ahad, 18-10-09, saya berani katakan di sini, inilah acara terbaik yang pernah saya ikuti !! inilah acara yang penuh “ruh”!! jika tadi kami langsung berpencar untuk membebaskan bumi Indonesia dan negeri-negeri muslim dari penghambaan terhadap hukum kufur, niscaya kami akan bisa melaksanakannya karna begitu besar atmosfer ghirah perjuangan di sana, karna begitu besar “rasa” penghambaan terhadap Allah swt.

Ikhwahfillah yang saya banggakan,
Saya begitu mengagumi usaha-usaha yang antum lakukan demi kesuksesan acara ini. setiap langkah, setiap tetes peluh, setiap gemerincing rupiah yang telah dikeluarkan, setiap detik di dalam hari-harinya, setiap untaian do’a yang kau panjatkan pada Rabb yang Agung, insya Allah akan ada artinya di mata Allah swt, bagi antum yang hadir maupun berhalangan. Jangan pernah khawatir, jangan pernah bersedih, karna yakinlah kami bisa berkumpul tadi karna kontribusi dari antum juga, selain karna pertolongan Allah.

Ikhwahfillah yang dirahmati Allah,
Berbagai ujian dan cobaan telah antum rasakan. Namun, tidak akan menyurutkan langkah sedikitpun dalam perjuangan ini. tak pernah ada kata mundur setelah kita maju untuk berjuang. Maju dan hadapi apa pun yang akan menghadang di depan. Lawan, lawan, dan terus melawan !! hilangkan rasa takut saudara, hilangkan rasa ragu, dan lihatlah ketika kita tidak melihat perjuangan ini hanya dengan mata zhahir semata, namun dengan keimanan kita. Maka saksikanlah, sesungguhnya pertolongan Allah sangat dekat bagi orang-orang yang yakin.

Ikhwahfillah yang dimuliakan Allah,
Semoga ini adalah Kongres pertama dan terakhir yang pernah digelar, karna selanjutnya Khilafah Islamiyah yang akan memimpin dunia. Persiapkan diri antum, sodara. Persiapkan untuk menjadi pemimpin dan pasukan terbaik yang akan menaklukan kota Roma. Persiapkan diri antum, sodara. Persiapkan untuk menjadi umat terbaik yang para shahabat pun akan iri pada kita. Salam perjuangan sodara, karna perjuangan ini tak akan pernah usai hingga jannah mengizinkan kita untuk memasukinya. Teruslah bergerak, melawan dan memberontak !!
FIGHT, FIGHT n FIGHT !!
Allahu akbar !!



Salam dari saudarimu

Jumat, 02 Oktober 2009

KONGRES MAHASISWA ISLAM INDONESIA



KONGRES MAHASISWA ISLAM INDONESIA
Tanggal: 18 Oktober 2009
Hari : Minggu/Ahad
Waktu : 07.00 s.d 17.00 WIB
Tempat: Basket Hall Senayan Jakarta
Tema : Menyatukan dan Membangun Visi Intelektual Mahasiswa Menuju Indonesia yang Lebih Baik

DI IKUTI OLEH
5000 MAHASISWA DARI SELURUH INDONESIA

Welcome Speech : Rektor IPB
Keynote Speaker : MENEGPORA

Intellectual Speech 1 :
Membangun Indonesia yang Lebih Baik
- Bidang Ekonomi
- Bidang Politik
- Bidang Sumber Daya Alam
- Bidang Pendidikan

Intellectual Speech 2 :
Membangun dan Meneguhkan Visi Intelektual Mahasiswa untuk Indonesia yang Lebih Baik
- Perwakilan Mahasiswa dari Jawa
- Perwakilan Mahasiswa dari Sumatera
- Perwakilan Mahasiswa dari Kalimantan
- Perwakilan Mahasiswa dari Sulawesi
- Perwakilan Mahasiswa dari Papua

COLLECTIVE STATEMENT

Penyelenggara : BKIM IPB & BKLDK
Contact Person : Zainal Abidin 021 93040953
Keterangan :
Bagi yang ingin menjadi Peserta baik personal maupun perwakilan dari organisasi, diwajibkan mengikuti Islamic Leadership Training (ILT) yang diadakan BKLDK informasi lebih lanjut hubungi kami atau kunjungi Website : www.dakwahkampus.com

Kuota Peserta Pria 4100 Orang dan Wanita 900 Orang
Kalau anda ingin Ikut Islamic Leadership Training kirimkan biodata anda ke email: kmii09@yahoo.co.id This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it yaitu Nama, TTL, No. HP, Alamat, Universitas/Institute/Perg
uruan Tinggi, Semester, Fakultas/Jurusan/Prodi, Pengalaman Organisasi. Motivasi Hidup. Kami akan menghubungi anda untuk menindak lanjuti.
Contoh:
Nama : Zainal Abidin,
TTL : 31 Desember 1986,
No Hp : 02193040953,
Alamat : Jl. Merak Raya No. 174 Rt 02/12 Perumnas 1 Kel. Cibodasari Kec. Cibodas Kota Tangerang – Banten 13158
PT : UIN Syahid Jakarta
Smster : 9 (Sembilan)
Fak/Jur/Prod: Syari’ah dan Hukum/PMH/PMF
Pengalaman Organisasi:
- Ketua Rohis 2004/2005 MAN 1 Kota Tangerang
- Ketua MSC 2009/2010 UIN Syahid Jakarta
Motivasi Hidup: Islam Rahmatan Lil Alamin

Ajak Seluruh Teman-teman Mahasiswa Muslim yang anda Kenal untuk mengikuti acara KONGRES MAHASISWA ISLAM INDONESIA dengan mengikuti Islamic Leadership Training Terlebih Dahulu.

INGAT !!!

PESERTA KONGRES MAHASISWA ISLAM INDONESIA TERBATAS. JADILAH ANDA SEBAGAI PESERTA ACARA AKBAR INI. SEGERA DAFTAR DAN HUBUNGI KAMI.

Support : IPB dan Menegpora
Sekretariat:
Gedung Student Center IPB Kampus Darmaga 16680 Telp. 0251-3052240 sms center: 085694981197 email: kmii09@yahoo.co.id website: http://www.dakwahkampus.com

Sabtu, 26 September 2009

PENDIDIKAN SEKS ?


(By Ummu Salamah)




Remaja adalah manusia ,makhluk ciptaan Allah SWT yang sudah mengalami perkembangan fisik dan pemikiran melampaui masa kanak-kanaknya Definisi pertama bahwa remaja adalah manusia ciptaan Allah, akan memberikan suasana penyadaran pada remaja, bahwa ia adalah makhluk yang bersifat lemah, serba kurang, dan saling bergantung dgn makhluk lain yang berarti ia butuh pada Sang Maha Pencipta. Perkembangan fisik seringkali menjadi semata-mata kebanggan remaja, padahal hal ini seharusnya semakin menambah ketakwaan dirinya pada Allah dan aturan-aturan-Nya.Bukan malah semakin ingin eksis kebandelan dan kebrutalannya, karena itu perkembangan pemikiran (kematangan intelektual) menjadi penting untuk menyebut dirinya remaja, sebagaimana definisi berikutnya . Karena seringkali fisik bertambah dan berkembang akan tetapi perilakunya jauh dari hasil daya pikir yang cemerlang. Misalnya saja ketika ia merasakan cinta, maka akan langsung ia lampiaskan sebagian besar hidupnya untuk cinta pada lawan jenisnya. Sehingga ia tidak mampu untuk berpikir tentang resiko perbuatannya.

Banyak keluarga MBA (Married by Accident) adalah keluarga yang rapuh, baik kelanggengannya maupun keturunannya. Jauh dari kesadaran akan tangging jawab. Belum lagi apabila remaja ini hanya siap untuk seks bebas, tentu resiko rusaknya social masyarakat jauh lebih besar lagi. Karena itu Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an Surat An Nisaa ayat 1, yang artinya “Hai sekalian manusia bertakwalah pada TuhanMu yang menciptakanmu dari diri yang satu, dan darinya Allah menciptakan istrinya, dan dari keduanya Allah nebgembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak…”,memerintahkan kepada manusia untuk selalu memperhatikan anak-anaknya agar di usia remajanya ia semakin menjadi pribadi yang bertakwa,sholih, dan mengerti tujuan penciptaan dirinya adalah untuk mengabdi pada Allah SWT.

MENGAPA ADA MASALAH DALAM PERGAULAN REMAJA Remaja menghadapi 2 problem besar.Problem pertama adalah problen intern,ini secara alami akan terjadi pada diri remaja. Hasrat seksual yang berasal dari naluri seksualnya, mulai mendorong untuk dipenuhi. Hal ini sangat fitrah karena fisiknya secara primer maupun sekunder sudah mulai berkembang. Misalnya mulai berfungsinya hormon testosteron pada laki-laki menyebabkan pertumbuhan bulu pada daerah fisik tertentu, berubahnya suara menjadi lebih besar. Atau mulai berfungsuinya hormon progesteron pada perempuan menyebabkan perubahan fisik di dadanya, dan sekaligus mengalami menstruasi.

Mengapa ini bisa dikatakan problem? Karena apabila remaja tersebut tidak paham tentang hal ini maka ia tidak mengerti cara merawat dirinya sehingga bisa tumbuh menjadi remaja yang tidak sehat secara fisik. Banyak orang tua yang tidak merasa perlu memahamkan remajanya bagaimana merawat organ kemaluannya, atau bagaimana agar menjaga tubuhnya tidak menjadi “ekstra bau” sehingga ia memiliki kendala dalam berinteraksi dengan teman-temannya.

Problem yang kedua adalah problem eksternal. Inilah yang terkatagori dalam pembentukan lingkungan tempat remaja berkiprah. Faktor penting yang membuat remaja “selamat’ dalam pergaulannya adalah faktor pemikiran dan faktor rangsangan.Pemikiran adalah sekumpulan ide tentang kehidupan yang diambil dan dipenetrasikan oleh remaja itu ke dalam benaknya sehingga menjadi sebuah pemahaman yang mendorong setiap perilakunya.

Pemikiran penting yang membentuk remaja adalah: makna kehidupan, standar kebahagiaan hidup, dan standar perilaku. Misalnya ketika seorang remaja memahami bahwa makna kehidupan ini adalah materi, kebahagiaan adalah kekayaan, dan standar perilaku adalah yang penting ada ‘manfaat’ agar jadi kaya, maka kita akan menemukan remaja seperti ini tidak akan memahami resiko perbuatannya. Baginya mencuri,narkoba sambil mendagangkannya, seks bebas adalah kenikmatan dan tujuan hidupnya. Remaja seperti ini akan banyak kita temukan dalam lingkungan masyarakat sekuler (menjauhkan diri dari agama). Ia hidup diliputi dengan hal-hal yang berbau Materialisme. Bagaimana tontonan kesehariannya adalah acara konters-kontes agar menjadi tenar dan kaya, tanpa perlu ilmu apalagi intelektualitas tinggi. Rangsangan pornografi dan pornoaksi menjadi konsumsi kesharian. Maka dari sinilah muncul PROBLEM BESAR REMAJA. Tidak sedikit orang tua kebingungan mengatasi hal ini, sehingga ada salah seorang yang berkata, apa lagi salah saya mendidik, padahal anak saya itu sudah tamat belajar iqro’ 6, tapi mengapa dua putri saya hamil diluar nikah?????

SOLUSI

Ada 3 pihak yang harus diberikan jalan keluar masalah remaja. Pihak pertama adalah orang tua atau keluarga. Orang tua wajib membekali diri dengan ilmu dalam mendidik anak.Yang paling mendasar adalah masalah aqidah atau keimanan. Ia harus benar-benar menjadi orang tua yang sadar bahwa kehidupan pernikahannya adalah ibadah pada Allah SWT. Sehingga sang ayah akan mengerti peran strategisnya sebagai pimpinan keluarga, adalah membentuk rekan atau partner yang juga mengerti bahwa visi kehidupan adalah meraih surga Allah SWT, dengan misi mengemban hukum-hukum atau aturan Allah dimana pun mereka berada. Jelas ia tidak pernah abai sedetik pun dengan pendidikan Islam pada istrinya, karena ia mengerti benar bahwa istrinya lah yang akan lebih dekat dengan anak-anaknya dalam pergaulan dan interaksi di rumah, juga pada anak-anaknya. Karena itu pula ia tidak pernah abai untuk selalu tholabul ’ilmi, karena ia pun butuh bekal yang memadai sebagai nahkoda rumah tangganya. Penting pula bagi orang tua untuk menciptakan suasana komunikatif, selain ia selalu memberi ’reward’ dan dan berwenang memberikan ’punishment’ dalam mendidik. Suasana yang tidak komunikatif atau satu arah saja, akan membuat orang tua kesulitan dalam menggali permasalahan anak-anaknya, sehingga ia akan kehilangan momen penting dalam hidupnya, yaitu sebagai tempat curahan pikiran dan perasaan buah hatinya. Tujuan dari semuanya ini adalah meyatukan standar kebahagiaan dalam keluarganya yaitu teraihnya ridho Allah SWT, dan standar perilaku yang benar yaitu halal haram menurut aturan Allah SWT.

Pihak kedua adalah remaja itu sendiri. Remaja harus membiasakan diri dengan perilaku selektif dalam memilih tempat bergaul. Ini penting karena perkembangan seksual yang alami dalam dirinya akan berkaitan erat dengan kadar informasi seksual yang ia dapatkan dalam kehidupannya. Apabila ia memilih pergaulan yang tidak pernah absen menonton vcd porno, berkata jorok, campur baur laki-laki dan perempuan tanpa aturan, dan terbiasa mengkoleksi buku-buku bacaan porno, maka remaja ini akan jatuh ke dalam pergaulan seks bebas. Tapi apabila sejak dari kecil ia membiasakan dirinya dalam pergaulan masjid, diskusi interaktif tentang keislaman, atau kajian bedah buku politik dalam islam, juga mengikuti kursus-kursus tambahan pelajaran, dan menyibukkan mempelajari bahasa Arab dan Inggris, ini akan menyita pikiran seksualnya. Sehingga ia akan mempunyai tingkat intelektualitas yang progresif dan mampu menangkal pergaulan bebas. Remaja seperti ini bisa dikatakan semakin asing, karena semakin asingnya Islam di tengah masyarakatnya.

Pihak ketiga adalah negara. Negara adalah kepemimpinan masyarakat secara umum. Wewenang besar ada pada negara dalam menerapkan model dan macam aturan untuk masyarakatnya. Apabila sebuah negara lebih memilih model negara korporasi (kapitalis, pedagang dan pebisnis untuk rakyatnya), maka ia akan menerapkan aturan yang berdampak pada keuntungan bisnis dengan dalih untuk masukan negara. Misalnya dibolehkannya majalah porno semacam play boy dan tayangan porno dalam bidang hiburan, ini tidak dapat dilepaskan dari aturan yang sudah disahkan oleh pemerintah itu sendiri. Bagi negara semacam ini masalah dampak kepada masyarakat bukanlah suatu yang diperhitungkan. Negara semacam inilah yang sekarang sedang mengatur kehidupan kita. Sehingga harus ada keinginan kuat dari masyarakatnya untuk merobah asas sekulerisme negara ini menjadi asas Islam.

PERLUKAH EDUKASI SEKSUAL?

Islam tidak pernah menjadikan ummatnya yang tunduk dan patuh pada aturan Allah SWT menjadi bahan trial and error. Karena dipastikan bahwa Islam adalah agama Rahmatan lil ’alamin.Sehingga Islam tidaklah asing dalam masalah edukasi seksual ini. Misalnya mengenalkan bahwa diri anak kita adalah laki-laki atau perempuan, bagaimana adik dilahirkan, mengapa kamar atau tempat tidur mereka dipisahkan antara laki-laki dan perempuan, mengapa tidak boleh satu selimut walaupun dengan sesama perempuan atau laki-laki, bagaimana cara menutup aurat di luar rumah dan di dalam rumah, apa itu hubungan atau interaksi berbeda jenis, larangan berkholwat (berdua-duaan), sampai pada apa itu perkawinan, mengapa ibu dan ayahnya menikah, dan mengapa setelah menikah baru ada anak. Ini semua dan banyak lagi yang lainnya adalah dekat dengan kehidupan keluarga yang penuh ketaatan pada Allah SWT.

Berbeda halnya dengan edukasi seksual ala sekuleris kapitalis liberalis, adalah bagaimana mengajarkan seks dengan aman, agar tidak terkena AIDS atau hamil diluar pernikahan. Ini malahan mendorong remaja untuk melakukan seks sedini mungkin. Bagaimana sebuah sekolah di Inggris, gurunya memerintahkan sepasang muridnya untuk berciuman mulut di depan kelas, untuk mempraktekkan seks secara ”aman”.Na’udzubillahi min dzalik.

Karena itu hendaknya remaja menjauhi edukasi semacam ini. Edukasi dseksual dalam Islam bahkan harus ditanankan sejak kecil, sesuai dengan daya pikir pada usianya. Ini justru akan membentuk daya selektifnya dalam memilih pergaulan.Bahkan kelak ia akan menjadi remaja yang punya daya perobah lingkungan, bukan jadi remaja yang mudah berobah karena lingkungan. Asik kan jadi remaja Islam yang sholeh, tetap gaul dan selamat dunia akhirat lagiiii…Wallahu a’lam bish showwab

Revolusi Islam Suci

Revolusi Islam Suci

Wassalamu'alaikum...

SEMOGA BERMANFAAT