Sabtu, 26 September 2009

PENDIDIKAN SEKS ?


(By Ummu Salamah)




Remaja adalah manusia ,makhluk ciptaan Allah SWT yang sudah mengalami perkembangan fisik dan pemikiran melampaui masa kanak-kanaknya Definisi pertama bahwa remaja adalah manusia ciptaan Allah, akan memberikan suasana penyadaran pada remaja, bahwa ia adalah makhluk yang bersifat lemah, serba kurang, dan saling bergantung dgn makhluk lain yang berarti ia butuh pada Sang Maha Pencipta. Perkembangan fisik seringkali menjadi semata-mata kebanggan remaja, padahal hal ini seharusnya semakin menambah ketakwaan dirinya pada Allah dan aturan-aturan-Nya.Bukan malah semakin ingin eksis kebandelan dan kebrutalannya, karena itu perkembangan pemikiran (kematangan intelektual) menjadi penting untuk menyebut dirinya remaja, sebagaimana definisi berikutnya . Karena seringkali fisik bertambah dan berkembang akan tetapi perilakunya jauh dari hasil daya pikir yang cemerlang. Misalnya saja ketika ia merasakan cinta, maka akan langsung ia lampiaskan sebagian besar hidupnya untuk cinta pada lawan jenisnya. Sehingga ia tidak mampu untuk berpikir tentang resiko perbuatannya.

Banyak keluarga MBA (Married by Accident) adalah keluarga yang rapuh, baik kelanggengannya maupun keturunannya. Jauh dari kesadaran akan tangging jawab. Belum lagi apabila remaja ini hanya siap untuk seks bebas, tentu resiko rusaknya social masyarakat jauh lebih besar lagi. Karena itu Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an Surat An Nisaa ayat 1, yang artinya “Hai sekalian manusia bertakwalah pada TuhanMu yang menciptakanmu dari diri yang satu, dan darinya Allah menciptakan istrinya, dan dari keduanya Allah nebgembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak…”,memerintahkan kepada manusia untuk selalu memperhatikan anak-anaknya agar di usia remajanya ia semakin menjadi pribadi yang bertakwa,sholih, dan mengerti tujuan penciptaan dirinya adalah untuk mengabdi pada Allah SWT.

MENGAPA ADA MASALAH DALAM PERGAULAN REMAJA Remaja menghadapi 2 problem besar.Problem pertama adalah problen intern,ini secara alami akan terjadi pada diri remaja. Hasrat seksual yang berasal dari naluri seksualnya, mulai mendorong untuk dipenuhi. Hal ini sangat fitrah karena fisiknya secara primer maupun sekunder sudah mulai berkembang. Misalnya mulai berfungsinya hormon testosteron pada laki-laki menyebabkan pertumbuhan bulu pada daerah fisik tertentu, berubahnya suara menjadi lebih besar. Atau mulai berfungsuinya hormon progesteron pada perempuan menyebabkan perubahan fisik di dadanya, dan sekaligus mengalami menstruasi.

Mengapa ini bisa dikatakan problem? Karena apabila remaja tersebut tidak paham tentang hal ini maka ia tidak mengerti cara merawat dirinya sehingga bisa tumbuh menjadi remaja yang tidak sehat secara fisik. Banyak orang tua yang tidak merasa perlu memahamkan remajanya bagaimana merawat organ kemaluannya, atau bagaimana agar menjaga tubuhnya tidak menjadi “ekstra bau” sehingga ia memiliki kendala dalam berinteraksi dengan teman-temannya.

Problem yang kedua adalah problem eksternal. Inilah yang terkatagori dalam pembentukan lingkungan tempat remaja berkiprah. Faktor penting yang membuat remaja “selamat’ dalam pergaulannya adalah faktor pemikiran dan faktor rangsangan.Pemikiran adalah sekumpulan ide tentang kehidupan yang diambil dan dipenetrasikan oleh remaja itu ke dalam benaknya sehingga menjadi sebuah pemahaman yang mendorong setiap perilakunya.

Pemikiran penting yang membentuk remaja adalah: makna kehidupan, standar kebahagiaan hidup, dan standar perilaku. Misalnya ketika seorang remaja memahami bahwa makna kehidupan ini adalah materi, kebahagiaan adalah kekayaan, dan standar perilaku adalah yang penting ada ‘manfaat’ agar jadi kaya, maka kita akan menemukan remaja seperti ini tidak akan memahami resiko perbuatannya. Baginya mencuri,narkoba sambil mendagangkannya, seks bebas adalah kenikmatan dan tujuan hidupnya. Remaja seperti ini akan banyak kita temukan dalam lingkungan masyarakat sekuler (menjauhkan diri dari agama). Ia hidup diliputi dengan hal-hal yang berbau Materialisme. Bagaimana tontonan kesehariannya adalah acara konters-kontes agar menjadi tenar dan kaya, tanpa perlu ilmu apalagi intelektualitas tinggi. Rangsangan pornografi dan pornoaksi menjadi konsumsi kesharian. Maka dari sinilah muncul PROBLEM BESAR REMAJA. Tidak sedikit orang tua kebingungan mengatasi hal ini, sehingga ada salah seorang yang berkata, apa lagi salah saya mendidik, padahal anak saya itu sudah tamat belajar iqro’ 6, tapi mengapa dua putri saya hamil diluar nikah?????

SOLUSI

Ada 3 pihak yang harus diberikan jalan keluar masalah remaja. Pihak pertama adalah orang tua atau keluarga. Orang tua wajib membekali diri dengan ilmu dalam mendidik anak.Yang paling mendasar adalah masalah aqidah atau keimanan. Ia harus benar-benar menjadi orang tua yang sadar bahwa kehidupan pernikahannya adalah ibadah pada Allah SWT. Sehingga sang ayah akan mengerti peran strategisnya sebagai pimpinan keluarga, adalah membentuk rekan atau partner yang juga mengerti bahwa visi kehidupan adalah meraih surga Allah SWT, dengan misi mengemban hukum-hukum atau aturan Allah dimana pun mereka berada. Jelas ia tidak pernah abai sedetik pun dengan pendidikan Islam pada istrinya, karena ia mengerti benar bahwa istrinya lah yang akan lebih dekat dengan anak-anaknya dalam pergaulan dan interaksi di rumah, juga pada anak-anaknya. Karena itu pula ia tidak pernah abai untuk selalu tholabul ’ilmi, karena ia pun butuh bekal yang memadai sebagai nahkoda rumah tangganya. Penting pula bagi orang tua untuk menciptakan suasana komunikatif, selain ia selalu memberi ’reward’ dan dan berwenang memberikan ’punishment’ dalam mendidik. Suasana yang tidak komunikatif atau satu arah saja, akan membuat orang tua kesulitan dalam menggali permasalahan anak-anaknya, sehingga ia akan kehilangan momen penting dalam hidupnya, yaitu sebagai tempat curahan pikiran dan perasaan buah hatinya. Tujuan dari semuanya ini adalah meyatukan standar kebahagiaan dalam keluarganya yaitu teraihnya ridho Allah SWT, dan standar perilaku yang benar yaitu halal haram menurut aturan Allah SWT.

Pihak kedua adalah remaja itu sendiri. Remaja harus membiasakan diri dengan perilaku selektif dalam memilih tempat bergaul. Ini penting karena perkembangan seksual yang alami dalam dirinya akan berkaitan erat dengan kadar informasi seksual yang ia dapatkan dalam kehidupannya. Apabila ia memilih pergaulan yang tidak pernah absen menonton vcd porno, berkata jorok, campur baur laki-laki dan perempuan tanpa aturan, dan terbiasa mengkoleksi buku-buku bacaan porno, maka remaja ini akan jatuh ke dalam pergaulan seks bebas. Tapi apabila sejak dari kecil ia membiasakan dirinya dalam pergaulan masjid, diskusi interaktif tentang keislaman, atau kajian bedah buku politik dalam islam, juga mengikuti kursus-kursus tambahan pelajaran, dan menyibukkan mempelajari bahasa Arab dan Inggris, ini akan menyita pikiran seksualnya. Sehingga ia akan mempunyai tingkat intelektualitas yang progresif dan mampu menangkal pergaulan bebas. Remaja seperti ini bisa dikatakan semakin asing, karena semakin asingnya Islam di tengah masyarakatnya.

Pihak ketiga adalah negara. Negara adalah kepemimpinan masyarakat secara umum. Wewenang besar ada pada negara dalam menerapkan model dan macam aturan untuk masyarakatnya. Apabila sebuah negara lebih memilih model negara korporasi (kapitalis, pedagang dan pebisnis untuk rakyatnya), maka ia akan menerapkan aturan yang berdampak pada keuntungan bisnis dengan dalih untuk masukan negara. Misalnya dibolehkannya majalah porno semacam play boy dan tayangan porno dalam bidang hiburan, ini tidak dapat dilepaskan dari aturan yang sudah disahkan oleh pemerintah itu sendiri. Bagi negara semacam ini masalah dampak kepada masyarakat bukanlah suatu yang diperhitungkan. Negara semacam inilah yang sekarang sedang mengatur kehidupan kita. Sehingga harus ada keinginan kuat dari masyarakatnya untuk merobah asas sekulerisme negara ini menjadi asas Islam.

PERLUKAH EDUKASI SEKSUAL?

Islam tidak pernah menjadikan ummatnya yang tunduk dan patuh pada aturan Allah SWT menjadi bahan trial and error. Karena dipastikan bahwa Islam adalah agama Rahmatan lil ’alamin.Sehingga Islam tidaklah asing dalam masalah edukasi seksual ini. Misalnya mengenalkan bahwa diri anak kita adalah laki-laki atau perempuan, bagaimana adik dilahirkan, mengapa kamar atau tempat tidur mereka dipisahkan antara laki-laki dan perempuan, mengapa tidak boleh satu selimut walaupun dengan sesama perempuan atau laki-laki, bagaimana cara menutup aurat di luar rumah dan di dalam rumah, apa itu hubungan atau interaksi berbeda jenis, larangan berkholwat (berdua-duaan), sampai pada apa itu perkawinan, mengapa ibu dan ayahnya menikah, dan mengapa setelah menikah baru ada anak. Ini semua dan banyak lagi yang lainnya adalah dekat dengan kehidupan keluarga yang penuh ketaatan pada Allah SWT.

Berbeda halnya dengan edukasi seksual ala sekuleris kapitalis liberalis, adalah bagaimana mengajarkan seks dengan aman, agar tidak terkena AIDS atau hamil diluar pernikahan. Ini malahan mendorong remaja untuk melakukan seks sedini mungkin. Bagaimana sebuah sekolah di Inggris, gurunya memerintahkan sepasang muridnya untuk berciuman mulut di depan kelas, untuk mempraktekkan seks secara ”aman”.Na’udzubillahi min dzalik.

Karena itu hendaknya remaja menjauhi edukasi semacam ini. Edukasi dseksual dalam Islam bahkan harus ditanankan sejak kecil, sesuai dengan daya pikir pada usianya. Ini justru akan membentuk daya selektifnya dalam memilih pergaulan.Bahkan kelak ia akan menjadi remaja yang punya daya perobah lingkungan, bukan jadi remaja yang mudah berobah karena lingkungan. Asik kan jadi remaja Islam yang sholeh, tetap gaul dan selamat dunia akhirat lagiiii…Wallahu a’lam bish showwab

Sabtu, 19 September 2009

IDUL FITRI 1430 H


Sesungguhnya..
tak ada manusia yang sempurna yg tercipta ke dunia
dalam diam kadang terjadi salah paham
dalam berkata-kata sering kali tak tepat guna
Mohon maaf lahir dan batin


Kembali ke Fitrah
Kembali ke Syari'ah

Semoga ini Bulan Syawal terakhir tanpa naungan Khilafah
ALLAHU AKBAR !

Rabu, 16 September 2009

Menakar Isu Terorisme dan Ketidakadilan dunia Internasional

8 tahun sudah serangan 11 september berlalu.Namun,dampak peristiwa yang mengawali mencuatnya isu war on terrorism yang didalangi Amerika ini,masih terasakan hingga saat ini.Tragedy black September ini menjadi awal atas propaganda negative yang terus dilontarkan barat,khususnya Amerika terhadap islam dan kaum muslimin.Peristiwa ini pula yang melegitimasi keberadaan Amerika di Afghanistan,Iraq dan negeri-negeri muslim lainnya,baik melalui serangan fisik secara langsung maupun dengan penempatan lembaga-lembaga yang merupakan perpanjangan tangan dari inteligen Amerika,yakni dalam rangka memerangi negara yang dianggap ‘menyimpan’ para pelaku teror.

Reaksi Amerika ini seolah mengamini kebenaran teori konspirasi.Sebab serangan yang menghancurkan menara kembar Pusat Perdagangan Dunia di New York sebagai lambang kedigdayaan di bidang ekonomi dan kantor Departemen Pertahanan (Pentagon) AS di Washington sebagai lambang keunggulan militer AS pada 11 September 2001 ini, bahkan masih belum bisa dipastikan pelaku sesungguhnya.Tuduhan yang serta merta diarahkan kepada jaringan Al-Qaidah pun kian tak memiliki alasan yang kuat.Sebab,adalah hal yang sangat ‘lugu’ jika tuduhan hanya didasarkan pada keberadaan pengakuan Osama melalui video.Sedang di saat yang bersamaan,sebuah media lokal di Yordan dan TV Abu Dhabi mendapat telepon yang masing-masing menyatakan bahwa Tentara Merah Jepang dan Front Demokratik Pembebasan Palestina (DFLP) lah yang bertanggung jawab atas tragedi itu.Bahkan, menurut salah satu sumber berita, saat peledakan itu, juru kamera Yahudi tampak bersuka cita atas tabrakan yang terjadi.Dan satu alasan yang cukup menguatkan kecurigaan adalah bahwa pada hari kejadian,4 ribu orang yahudi yang juga bekerja di WTC libur serentak secara tiba-tiba.Mengapa hal ini justru dilupakan oleh Amerika sebagai ‘sherrif dunia’?Dan secara membabi buta mengarahkan tuduhannya kepada jaringan Al-Qaidah dan Islam secara keseluruhan.

Kita juga mendapati bahwa Polling pendapat yang dilakukan pada tahun 2004 mengindikasikan 49 persen mereka yang tinggal di New York meyakini bahwa para pemimpin AS sebenarnya sudah mengetahui rencana serangan itu dan gagal melakukan tindak pencegahan.Sedangkan sebagian yang lain meyakini bahwa peristiwa itu merupakan upaya pemerintah AS untuk mengobarkan perang dunia. Webster Tarpley, pengarang' buku 911 Synthetic Terror; Made in USA' mengatakan, serangan-serangan yang terjadi pada hari itu merupakan contoh dari aksi terorisme yang didanai pemerintah, didisain oleh elemen-elemen CIA untuk 'memulai perang peradaban' lewat cara mengibarkan bendera terorisme. Tarpley bahkan mengatakan, Washington sudah 'dicengkeram oleh para pengidap sakit jiwa yang doyan perang' dan telah menggunakan isu terorisme sebagai alasan untuk mengembalikan AS sebagai 'polisi' dunia.

Terlepas dari kebenaran ini,kebijakan “war against terrorism” untuk menciptakan keamanan internasional dari aksi terorisme yang dijanjikan negeri Paman Sam pun ternyata hanya janji belaka, sebab kondisi keamanan dunia justru semakin parah. Warga Eropa misalnya makin merasa tidak aman dari ancaman serangan apa yang disebut aksi terorisme.

Berdasarkan data tahun 2005 yang dikeluarkan sendiri oleh Deplu AS, sebanyak 11 ribu serangan terorisme terjadi pada tahun itu dengan korban jiwa lebih dari 14 ribu orang tewas. Tahun demi tahun, aksi kelompok-kelompok anti AS tidak bertambah surut namun cenderung meningkat.Peningkatan ini,tentu saja dipicu oleh agenda imperialisme Amerika di berbagai negara dan kebijakan luar negerinya yang cenderung gila perang.Semakin tumbuh suburnya gerakan atau organisasi Anti amerika,maka akan semakin banyaklah bermunculan aksi-aksi terorisme.Oleh karena itu,hendaknya kita dapat menangkap akar masalah dari bermunculannya aksi-aksi terorisme , yakni arahan kebijakan Amerika yang cenderung arogan dan kegemarannya mengintervensi urusan dalam negeri orang lain atas nama kebebasan dan demokrasi.

Selain itu,hendaknya kita juga bisa menilai segala hal yang diberitakan oleh berbagai media secara kritis,tidak sekedar menerima dan larut dalam arus opini global.Saat terjadi ledakan yang mengindikasikan aksi terorisme,media seolah tak pernah kehabisan berita.Setiap detail permasalahan dan kepribadian orang-orang yang ’diduga’ memiliki kaitan dengan terorisme menjadi hal paling menarik untuk dibicarakan. Celakanya, dalam isu terorisme ini, media cenderung terus-menerus mengaitkannya dengan Islam dan kaum Muslim. Hal ini ditambah dengan tindakan aparat di lapangan yang cenderung berlebihan dalam menyikapi isu terorisme. Semua ini pada akhirnya melahirkan efek-efek negatif dalam kehidupan masyarakat, khususnya kaum Muslim.Sebab media memang merupakan sarana yang sangat efektif untuk membentuk opini di tengah-tengah masyarakat.

Hanya saja ,keberpihakan berbagai media menjadi sangat nyata ketika berhadapan dengan kejahatan yang dilakukan oleh AS.Berbagai kejahatan kemanusiaan yang dilakukannya di dunia Islam dikabarkan secara ’datar’ seolah AS memang negara yang memiliki hak untuk itu.Seolah-olah segala kebiadaban yang dijalankannya merupakan kewajaran yang tak perlu diperdebatkan.Lihat saja apa yang terjadi di Afghanistan akhir-akhir ini. Lebih dari seratus orang, sebagian besar warga sipil, telah dilaporkan tewas dan sejumlah lainnya terluka setelah pesawat-pesawat tempur pimpinan AS menyerang tanker bahan bakar di wilayah utara afghanistan (Jumat; 4/9/2009). Penjajahan yang dilakukan Barat di dunia Islam, pembunuhan masyarakat sipil di Afghanistan dan Irak, penghinaan terhadap Islam , termasuk dukungan membabi buta Barat terhadap penjajahan Zionis Israel di Palestina, merupakan cerminan dari ketidakadilan.Dan respon dunia global sebagai bentukan dari opini yang berkembang adalah,lebih memilih untuk bungkam! karena yang melakukannya adalah Amerika Serikat dan korbannya hanyalah umat Islam.

Kalau terbunuhnya 9 orang akibat pemboman di JW Marriott dan Ritz Carlton dikecam, sikap yang sama seharusnya muncul ketika ratusan ribu umat Islam terbunuh pasca invasi AS di Irak. Mengutip laporan yang dimuat Jurnal Lancet, lebih dari 650 ribu warga sipil Iraq tewas sejak invasi AS pada tahun 2003 dan jumlah itu tentu saja terus bertambah hingga kini.

Bandingkan pula sikap dunia Barat ketika Israel menyerang Gaza. Angka korban Serangan Israel ke Jalur Gaza sejak 27 Desember 2008 hingga 18 Januari 2009 malam mencapai lebih 1313 orang atau rata-rata 59 orang tewas per hari atau setiap jam lebih 2 orang tewas. Tidak hanya itu , Israel juga mengakui menggunakan senjata kimia yang mengerikan fosfor putih. Belum lagi yang terbunuh akibat isolasi jalur Gaza oleh Israel. Alih-alih mengecam Israel, Amerika, Inggris dan sekutunya malah membela Israel.Untuk kasus Indonesia, ketidakadilan itu juga tampak dari sikap yang diskriminatif terhadap pembunuhan terhadap umat Islam di Ambon,Poso, atau kerusuhan di Sampit.Demikianlah,keberpihakan media dan dunia menjadi hal yang sulit dipungkiri.Hingga saat media mampu mengajak masyarakat dunia untuk menilai dan menghukumi fakta yang terjadi berdasarkan realita dan analisis yang cerdas,bukan semata bersandar pada opini yang ’dipesankan’.

Amerika Serikat dimaklumi marah saat gedung WTC diserang yang menyebabkan sekitar 3000 orang terbunuh. Akan tetapi,tidak pantaskah jika umat Islam marah ketika pasukan Amerika terus menerus membunuh rakyat sipil di Afghanistan dan Pakistan. PBB mengatakan jumlah penduduk sipil yang tewas di Afghanistan tahun ini meningkat 24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laporan PBB menyebutkan lebih dari 1.000 orang tewas dalam enam bulan pertama tahun ini. Jumlah koban serangan AS terhadap rakyat sipil di perbatasan Pakistan-Afghanistan pun terus meningkat.

Seharusnya siapapun yang menginginkan kekerasan global dihentikan, juga harus dengan tegas meminta AS negara-negara imperialis lainnya menghentikan kebijakan yang eksploitatif dan diskriminatif terhadap dunia Islam . Masyarakat Barat sendiri seharusnya meminta penguasa mereka agar menarik tentara negaranya dari Irak, Afghanistan, dan negeri Islam lainnya. Termasuk menghentikan dukungan membabi buta terhadap Israel.

Bagi umat Islam, ketidakadilan global ini harus dihentikan. Berharap pada negara-negara imperialis untuk menghentikan kejahatan mereka sangatlah sulit. Karena selama Barat mengadopsi ideologi Kapitalisme, penjajahan akan menjadi metode baku yang tidak berubah. Tidak ada pilihan lain, kecuali umat Islam bersatu membangun kekuatan global Khilafah Islam yang akan melindungi umat Islam dari bulan-bulanan negara imperialis.

Selasa, 15 September 2009

KISAH AYAH, ANAK DAN KELEDAI

Alkisah tentang seorang ayah dan anak yang hendak bepergian ke kampung seberang. Mereka tak bermodalkan apa pun selain keledai mereka yang kurus dan kerempeng.
"Oh keledai,,, malangnya engkau"
Sang ayah berpikir, bagaimana kiranya cara yang terbaik agar mereka dapat segera sampai tujuan. Sedangkan keledai miliknya hanyalah seekor mahluk yang ringkih. Beberapa menit dia berpikir keras, dan akhirnya mengambil keputusan.
"Anakku, naiklah engkau. Aku akan berjalan mengikuti kalian" katanya
Si Anak menyanggah "Tidak ayahanda, bagaimana bisa aku membiarkanmu berjalan ?"
"Tak mengapa, naiklah"

Mereka pun menelusuri jalan dan menyinggahi perkampungan satu per satu. Tiba-tiba, terdengar cibiran salah seorang masyarakat
"DASAR ANAK DURHAKA!! AYAHNYA DIBIARKAN JALAN KAKI, SEDANGKAN DIRINYA ENAK-ENAKKAN DI TUNGGANGAN"
Mendengar cibiran sedemikian rupa, sang anak pun buru-buru turun dari keledai dan bersegera bertukar posisi dengan ayahnya. "Ayo ayah, naiklah". Lantas mereka pun meneruskan perjalanan, giliran sang ayah yang naik di atas keledai.

Tak disangka, tudingan kasar kembali mendera mereka:
"DASARAYAH TAK TAU DIUNTUNG ! BISA-BISANYA DIA MEMBIARKAN ANAKNYA KELELAHAN SEPERTI ITU". Mendengar hal itu, sang ayah tercengang. Ada apa ini ??
Ahhh.... hela nafasnya lelah. "Anakku, sudahlah... ayo naik saja. Kita berdua tunggangi keledai ini sampai ke tujuan. Masyarakat sudah memandang yang bukan-bukan terhadap kita. Ayo, bergegaslah!"

Walhasil, naiklah mereka berdua. Terdengar rengekan dari keledai yang ringkih. Tapi apa mau dikata, ini demi nama baik keduanya, begitulah...

.... Dusun demi dusun telah mereka lalui, tak ada dengungan cibiran.Tapi alangkah terkejutnya mereka ketika ada salah seorang yang meneriaki mereka dari kejauhan
"HEI... APA KALIAN INI TIDAK PUNYA OTAK ?? KELEDAI ITU BISA MATI KELELAHAN JIKA KALIAN MENUNGGANGINYA SECARA BERSAMAAN" katanya.

OH OH OH....
begitu rupanya. Dan akhirnya hanya tinggal satu pilihan bagi mereka kali ini, yakni dengan berjalan kaki saja. Ayah, anak dan keledai semua menelusuri jalan setapak demi satapak. Mungkin inilah keadilan, pikirnya. Biarlah demikian, jika dapat meredam apa yang ada. Maka tak terasa,waktu berlalu dan mereka sampai ke daerah tujuan. Alhamdulillah....

........ Betapa terkejutnya mereka tatkala seorang pandir menertawai dan berkata:
"DASAR ORANG TOLOL, ADA KELEDAI KOK DIBIARIN NGANGGUR. HAHAHAHAH"

Masyaallah.... ada-ada saja !!!
------
------


Pesan Moril:"Jika Kita menjadikan perkataan manusia sebagai tolak ukur, maka kita tak menemukan muara apa pun selain kebingungan dan perkara yang sia-sia"

YA ALLAH,... CUKUPLAH ENGKAU SEBAGAI PENENTU !

Oleh : Alga Biru
(direka ulang dari banyak hal yang tersirat)

Ramadhan Penuh Makna bersama Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia


“Syahdu dan Asik” kesan itu yang ditangkap dari serangkain Training Ramadhan Cerdas Akal Suci Hati yang digelar pada hari Minggu, 30 Agustus 2009. Training yang diikuti oleh 28 peserta ini tampak antusias mengikuti sesi demi sesi yang tak hentinya mengandung renungan serta ajang perbaikan diri di momen bulan suci ini. Acara dibuka pembukaan yang disambung dengan Ice Breaking dengan judul ‘EXPRESS YOUR LIFE’, yang sempat mengundang gelak tawa namun diakhiri haru dari para peserta. Ice Breaking ini mengandung hikmah bahwa manusia tercipta dengan segala potensi baik kebutuhan hidup maupun akal semata-mata dalam rangka menggiring manusia agar taat pada Rabb Semesta Alam. Pembicara pertama Ustadzah Hafni Zahara memaparkan materi yang berjudul ‘Kenali Diri Raih Ridho Ilahi’ yang dipandu oleh fasilitator Yenita Angkat. Subhanallah pembicara yang satu ini. Meskipun kondisi kesehatannya kurang fit, beliau tetap menyempatkan diri untuk hadir di hadapan peserta untuk berbagi ilmu dan menancapkan pemahaman islam.

Itu Sesi pertama, kemudian bada zuhur sesi kedua digelar dengan ditayangkannya animasi dari jazirah arab berjudul Sindibad. Meskipun peserta mayoritas sudah dewasa namun ternyata semua riang disuguhi tontonan khas anak-anak ini. Bukannya tanpa target, animasi Sindibad sengaja ditayangkan dalam rangka bercermin diri sekaligus contoh nyata dari sosok anak yang sholeh. Anak yang selalu terikat pada hukum syara’ sejalan dengan materi yang dibawakan oleh Ustadzah Dewi Wati di sesi kali ini. Ayo Peserta! Keep Istiqomah!

Syukur Alhamdulillah,,, tak terasa pagi dan siang sudah terlewati dengan suguhan materi keimanan yang menggugah akal plus hati. Maka di sesi ketiga peserta diajak keluar ruangan dan mengikuti ‘OUTDOOR CHALLENGE’ dengan misi ‘Berburu Harta Karun’. Bukan main meriahnya. Peserta yang sempat ditutup matanya untuk berburu harta karun sempat kelimpungan dengan rute yang telah dipilih oleh panitia. Taukah Anda apa harta karunnya?! Bukan uang ataupun emas, melainkan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dialah warisan rasulullah yang tiada bandingnya. Yang menunjuki kita ke jalan hidayah dan meraih bahagia dunia akhirat. Amin

Sembari menunggu waktu bedug, ada tausiyah sebagai penutup yang dibawakan oleh Ustdzah Wiji Lestari dengan tema ‘Dakwah Wujud Kasih Sayang’. Terketuk jiwa ini, bahwasanya selama ini sering kali acuh terhadapa ajakan dakwah. Padahal dakwah adalah sebaik-baik seruan yang akan menjauhkan kita dari kesesatan. Ya Allah…. Terimalah taubat hamba!


Semoga training kali ini menjadi wahana yang menggiring para peserta kepada penghambaan sejati pada Allah SWT. Mudah-mudahan pula training ini mencapai tujuannya yakni “Menjadikan Ramadhan Penuh Makna”. Amin
(algabiru/REPORTASE)

Rabu, 09 September 2009

Istiqomah di Jalan-NYA


Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa, Maka tetaplah pada jalan yang Lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya. dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya”. [TQS 41:6]

Makna Istiqamah dalam ayat ini adalah melaksanakan ketaatan dan berpegang teguh kepada sunnah Nabi SAW. Sedangkan menurut Imam Qurthubiy dalam tafsir al-Qurthubiy dikatakan bahwa Istiqamah adalah konsisten untuk selalu mentaati Allah SWT, baik dalam keyakinan, perkataan, dan perbuatan, kemudian tetap dalam kondisi semacam it uterus menerus.

Pada dasarnya, Allah SWT telah mewajibkan Rasulullah SAW dan kaum Mukmin untuk selalu Istiqamah di jalan Allah SWT disebuah ayat;


Keutamaan Istiqamah di Jalan Allah

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu". [TQS 41:30]


Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [TQS 41:31~32]


Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah[*] Maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. [*] Istiqamah ialah teguh pendirian dalam tauhid dan tetap beramal yang saleh. [TQS 46:13]


dan bahwasanya: Jikalau mereka tetap berjalan Lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezki yang banyak). [TQS 72:16]


Cara menjaga Keistiqamahan
Pertama, mengembangkan aqliyyah islaamiyyah dengan cara menambah dan memperbanyak ilmu dan tsaqafah Islam, agar seseorang semakin memahami halal dan haram. Untuk itu hendaknya kita banyak menghadiri majelis ilmu dan memiliki motivasi yang kuat untuk terlibat aktif didalamnya.
Kedua, mengembangkan nafsiyyah dengan cara memupuk ketaatan kepada Allah SWT dengan menjalankan seluruh perintah-Nya dengan penuh keikhlasan. Mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan memperbanyak amalan sunnah dan melatih kecenderungan kita kearah yang baik (taqwa) serta menjauhkan diri dari kecenderungan yang buru.

Selasa, 08 September 2009

Majelis Ta’lim MHTI UNIMED: “Pesan-Pesan Menggugah di Bulan Ramadhan”

Jumat, 4 september 2009, Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia mengadakan Majelis Ta’lim di Universitas Negeri Medan. Tepatnya di Fakultas Ekonomi Ruang 12.09 pukul 12.00-13.30 WIB. Acara ini mengambil tema: “Pesan-Pesan Menggugah di Bulan Ramadhan”. Meski berpuasa, para peserta tetap semangat menngikuti acara. “Alhamdulillah, saya tetap beriman, Allaaahu Akbar”, inilah jawaban para peserta ketika ditanya kabarnya.

Sri Mawarni, selaku pemateri, mengajak peserta untuk berfikir tentang dirinya. “Who am I? Siapa saya? Kenapa saya bisa ada di dunia ini? Kenapa saya dilahirkan di keluarga ini?”, ucapnya.”Apakah pertanyaan-pertanyaan ini pernah terbersit dalam benak anda?”, tanyanya kemudian. “Pernah”, jawab peserta serentak. Lalu diputar video penciptaan manusia. Pemateri menyampaikan bahwa manusia adalah ciptaan Allah swt. Allah juga Maha Pengatur, hal ini terlihat dari fungsi organ tubuh manusia yang begitu teratur. Otak kita yang terdiri dari 10 triliun sel otak dan 120 trilliun jaringan mampu menampung ribuan triliun informasi bahkan lebih. Kehebatan otak ini tidak mampu diciptakan manusia apalagi terjadi dengan kebetulan seperti yang diungkapkan teori evolusi.

Peserta mulai tergugah ketika pemateri menggambarkan betapa lemahnya diri manusia. Suasana hening dan sorotan mata peserta tampak sendu, layaknya orang yang sedang menyesali diri karena kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat. “Manusia begitu kecil di hadapan Allah swt. Allah menguasai seluruh langit dan bumi. Sungguh mudah bagi Allah untuk mengguncang bumi ini seperti gempa Jakarta beberapa hari yang lalu. Oleh karena itu, tidak boleh ada rasa sombong di dalam diri kita. Ketika diseru oleh Allah, seharusnya kita mendengar dan langsung menjalankan perintahnya. Seperti ketika Allah menyampaikan perintah berkerudung di dalam QS. an-Nur:31. Begitu sombong jika kita berani tetap mengumbar aurat kita. Ketika Allah melarang kita melaksanakan aktivitas riba, seharusnya kita dengar dan langsung kita tinggalkan. Namun kita lihat di negeri kita, aktivitas riba dilegalkan oleh Negara dalam bentuk bank-bank ribawi. Bagaimana mungkin Negara kita mendapat rahmat jika kita senantiasa melanggar perintahNya”, ungkap pemateri.Acara ditutup dengan doa yang begitu menyentuh. Salah seorang peserta tampak menangis sesenggukan ketika mengamini doa yang dibacakan. Semoga Allah membuka hati para peserta untuk menuju ke jalanNya. (SriMawar/Reportase)

Senin, 07 September 2009

Tanya-Jawab

Soal:

Bulan Ramadhan adalah bulan penuh ampunan. Apakah semua dosa kita akan diampuni Allah swt di bulan Ramadhan dengan puasa kita? Ataukah tidak? Dosa apa saja yang diampuni Allah swt dengan puasa? Dan bagaimana caranya agar seluruh dosa kita diampuniNya sehingga kita benar-benar kembali suci di bulan Syawal nanti?

Jawab:

Rasulullah saw bersabda:

“Siapa saja yang berpuasa Ramadhan karena keimanan dan keikhlasan semata mengharap ridha Allah akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR. al-Bukhari)

Imam al-Bukhari meriwayatkan hadis ini berturut-turut dari Muhammad bin Salam, dari Muhammad bin Fudhayl, dari Yahya bin Said, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah. Hadis ini juga diriwayatkan oleh an-Nasa’I, Ibn Majah, Ahmad dan Ibn Hibban.

Dalam hadis lain Rasulullah juga bersabda:

“Siapa saja yang berpuasa Ramadhan Karen keimanan dan keikhlasan mengharap Ridha Allah akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Siapa saja yang melakukan qiyam al-lail (Sholat Tarawih) pada malam Lailatul Qadar karena keimanan dan keikhlasan mengharap ridha Allah akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR. Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi dan Ahmad)

Rasul juga pernah bersabda:

“Siapa saja yang mendirikan (qiyamul lail/tarawih) pada bulan Ramadhan karena iman dan ikhlas mengharap ridha Allah maka diampuni dosanya yang telah lalu. (HR. Muslim, Tirmidzi, an-Nasa’I, Ibn Majah, Abu Dawud dan Ahmad)

Frasa iman dalam ketiga hadis di atas adalah pembenaran bahwa puasa adalah kewajiban yang diwajibkan Allah dan termasuk rukun islam serta pembenaran atas yang dijanjikan Allah berupa pahala dan ganjaran. Adapun makna ikhlas adalah melaksanakan puasa semata-mata mengharap ridho Allah bukan karena pujian atau imbalan dari manusia.

Siapa saja yang berpuasa, melaksanakan sholat tarawih dan aktivitas Ramadhan lainnya dengan memenuhi deskripsi di atas, maka akan diampuni dosa-dosanya yag telah lalu. Namun, dalam hal ini khusus untuk dosa-dosa kecil dan tidak untuk dosa-dosa besar. Ini adalah pendapat jumhur ulama. Pengkhususan pengampunan terhadap dosa-dosa kecil itu karena:

Pertama, adanya nash-nash yang memerintahkan tobat. Seandainya puasa dan tarawih bisa menggugurkan dosa besar, tentu tobat tidak perlu diperintahkan. Padahal dosa besar hanya dapat dihapus dengan tobat nasuha.

Kedua, Nabi saw pernah bersabda:

“Shalat lima waktu, Jumat ke Jumat dan Ramadhan ke Ramadhan merupakan penghapus dosa-doas jika ia menjauhi dosa-dosa besar. (HR. al-Bukhari, Muslim dan Ahmad)

Kata Ramdhan maksudnya adalah amal-amal pada bulan Ramadhan; puasa, tarawih dan sebagainya.

Ketiga, pengampunan dosa itu lebih terkait dengan hak-hak Allah; tidak langsung menghapus dosa berkaitan dengan hak manusia. Sebab, dosa yang berkaitan dengan hak manusia harus disertai dengan pengembalian hak kepada orang yang diambil haknya dan orang itu memaafkannya.

Karena itu, agar Ramadhan bisa dijadikan untuk mendapat pengampunan dosa-dosa, setidaknya harus:

Pertama,menunaikan yang wajib, memperbanyak amalan sunnah, meninggalkan yang haram, menjauhi yang makruh dan mempersedikit yang mubah untuk mengejar yang wajib dan sunnah; menunaikan amalan-amalan Ramadhan dengan keimanan dan keikhlasan; senantiasa menjaga dan menjaga segala hal yang dapat mengurangi pahala puasa seperti berkata bohong, berlaku jahil, gosip, berkata-kata kotor dan sebagainya. Abu said al-Khudri berkata bahwa Rasul saw pernah bersabda:

”Siapa saja berpuasa Ramadhan, mengetahi ketentuan-ketentuannya,\ dan menjaga apa saja yang harus dia jagadi dalam rRamadhan akan dihapuskan dosa-dosanya yang telah lalu. (HR. Ahmad)

Kedua, bertobat kepada Allah dengan tobat nasuha, yakni memohon ampunan kepada Allah, menghentikan dan meninggalkan perbuatan dosa itu, serta menyesalinya dan berazam tidak mengulanginya.

Ketiga, berkaitan dengan dosa terkait hak anak Adam, pada bulan Ramadhan ini sangat baik untuk meminta maaf kepada orang yang diambil haknya sekaligus mengembalikan hak itu kepadanya; meminta maaf kepada orang tua, saudara, kerabat, sahabat, teman, handai taulan dan yang lain.

MHTI di Universitas Negeri medan: ”Raih Taqwa, Songsong Kemenangan di Kampus Hijau”

Bulan Ramadhan adalah bulan ampunan, bulan obral pahala dan bulan yang menempa umat islam untuk menjadi orang bertakwa. Namun tidak sedikit umat islam yang melalui bulan ramadhan tanpa berlomba-lomba tuk meraih pahala. Khususnya mahasiswa, seringkali tersibukkan dengan tugas-tugas kuliah. Sehingga ibadah seperti sholat tarawih, membaca al-quran, mengkaji islam dan lainnya sering terabaikan. Oleh karena itu, Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia mengadakan Majelis Ta’lim di UNIMED (Universitas Negeri Medan) dengan mengangkat tema: “Raih Taqwa, Songsong Kemenangan di Kampus Hijau”. Acara ini diadakan pada hari jumat, 28 Agustus 2009 di 3 tempat, yaitu ruang 12.09 Fakultas Ekonomi (FE), ruang B. 102 Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) dan Pendopo Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP).

Sebanyak 40 peserta memadati ruang 12.09 FE, tak jauh berbeda dengan FBS dan FIP. Astri Tifanny, S.Pd sebagai pembicara di FE menyampaikan keharusan umat islam untuk mensyukuri hadirnya bulan ramadhan karena Allah menjauhkan umat islam dari neraka dengan puasanya. “ Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW mengatakan bahwa jika seseorang berpuasa 1 hari di bulan Ramadhan, maka Allah SWT akan menjauhkannya dari neraka sejauh 70 tahun perjalanan. Dan neraka masih dirasakan dari jarak 500 tahun perjalanan. Sehingga jika kita berpuasa 30 hari, maka kita akan dijauhkan dari neraka sejauh 2100 tahun perjalanan. Maka bebaslah kita dari neraka ”, ungkapnya.

Selanjutnya beliau menjelaskan kewajiban berpuasa atas perintah Allah SWT di dalam QS. Al-Baqarah: 183. Ayat ini menyeru orang-orang yang beriman untuk menjalankan puasa agar mereka bertakwa. Jadi, tujuan akhir yang harus didapatkan umat islam dari puasanya adalah ketakwaan. Takwa adalah mengerahkan segenap daya dan upaya untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya. Selama bulan Ramadhan, kita dilatih untuk tunduk pada apa yang diperintahkan Allah dan melawan hawa nafsu. Kita diperintahkan untuk tidak makan dan minum mulai terbit fajar hingga tenggelamnya matahari. Selapar dan sehaus apapun yang kita rasakan, pasti akan kita tahan dan kita lawan keinginan untuk berbuka. Kebiasaan menggosip akan kita tinggalkan karena mengurangi pahala berpuasa. Rasa marah akan kita tahan dan mencoba untuk bersabar. Jika hawa nafsu bisa kita lawan di bulan Ramadhan, seharusnya di luar bulan Ramadhan juga bisa. Inilah yang disebut takwa. Ketika Allah memerintahkan kita memakai kerudung dan jilbab, seharusnya bisa kita jalankan, sejelek apapun kita menurut orang ketika memakainya. Ketika Allah melarang kita untuk mendekati zina dengan aktivitas pacaran, akan kita tinggalkan, sebesar apapun godaan untuk berpacaran. Ketika Allah memerintahkan kita untuk mengkaji islam, akan kita jalankan, sesibuk apapun kuliah kita. Ketika Allah memerintahkan kita untuk memperjuangkan penerapan hukum islam, akan kita jalankan, seberat apapun amanah yang harus kita laksanakan.

Jadi, orang yang meraih kemenangan di bulan Ramadhan adalah orang yang berhasil meraih ketakwaan. Hal ini terlihat setelah bulan Ramadhan, apakah dia tetap mampu melawan hawa nafsunya untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya, atau malah kembali dengan aktivitas maksiatnya. Hanya orang-orang yang tetap tunduk pada Allah dalam setiap waktunya baik di bulan Ramadhan maupun di luar bulan Ramadhan lah yang layak meraih surga Allah. Inilah yang disebut kemenangan. (Sri Mawar/Reportase)

Revolusi Islam Suci

Revolusi Islam Suci

Wassalamu'alaikum...

SEMOGA BERMANFAAT