Selasa, 02 Februari 2010

*Anak dan Kepompong*


Oleh: Alga Biru

Seorang anak manis dan imut bermain di taman. Betapa bunga-bunga telah berhasil ia baui, warna-warnanya ia kagumi, dedauanan melambai mirip tarian. Taman itu telah membuatnya jatuh hati. Dari balik ketiak dedaunan, matanya mengamati gejala. Gulungan seumpama cerutu bersembunyi disana. Ada lendir yang memenuhinya, mahluk serupa ulat berada di dalamnya. Terperangkap. Ringkih. Sakit. Malang.

”Ulat,.... Kamu kasihan banget” Anak itu berujar.

Sosok ulat itu menjijikkan, jelek rupa. Bukan seperti mawar, melati maupun jingga pelangi yang dirindukan katak dan serangga. Tak ada satu pun daya tarik padanya, selain gundukan rasa iba yang terlanjur memasuki relung hati si anak yang manis itu.

”Sebentar ya Ulat, aku akan menolongmu”

Si anak pun memutuskan untuk turun tangan dan ’membebaskan’ si ulat (kepompong) dari selubung cangkangnya. Si anak itu bersumpah serapah, karena cangkang keras telah mengikat ulat di taman yang damai. Lendir cangkang telah membuat ulat sesak bernafas dan gagal merasakan nikmatnya udara bebas.

”Huhhh... gara-gara cangkang dan lendir ini, ulat jadi susah nafas deh”

Maka misi anak itu pun final. Si ulat itu telah keluar dari cangkangnya. Lendir-lendir itu tinggal sisa. Si ulat itu menampakkan dirinya. Ia adalah sesosok mahluk bersayap dan memiliki warna warni, entah kenapa memburam. “Ulat bersayap” itu tidak mampu terbang, sulit, tetap ringkih…. cacat.

Ahhh…. Maka andai bunga-bunga boleh bicara, angin dibiarkan mencerca, ingin kedunya berkata:

”Duhai anak yang manis.... Niatmu mulia, namun caramu keliru. Andai kau tau, bahwa rasa sakit di cangkang itu adalah bagian dari hidup yang tidak sia-sia. Setelah cangkang itu, keindahan menunggunya. Namun sekarang, ia cacat untuk selamanya, karena kau ’membebaskan’nya dari sakit yang bisa ditahannya dan tidak lama”

----- THE END-----

Menghargai proses, menahan sakit, sabar dan tidak cengeng merupakan bagian dari metamorfosis kehidupan. Niat baik tidaklah cukup bagi misi ’penyelamatan’. Butuh matang pikir, mantap usaha untuk suatu tujuan mulia.


”Rasa sakit itu, jika kau sabar dan tegar, maka ia akan menjelma menjadi kekuatan”

”Kita harus sabar menunggu hujan, untuk melihat pelangi sesudahnya”





Jumat, 29 Januari 2010

Khilafah dulu atau dakwah tauhid??? dakwah tauhid dulu atau khilafah???


Ada sebagian kelompok atau jamaah dakwah yang menyatakan bahwa dakwah yang lebih utama adalah dakwah yang berorientasi pada masalah aqidah, bukan masalaha khilafah, alasanya adalah karena pertama kali rasulullah berdakwah adalah membahas masalah akhlaq dan aqidah.
Salah satu alas an mereka adalah dengan mengutarakan beberapa ayat al qur’an dan hadist-hadist.

Semisal mereka berhujjah :

Tujuan utama Allah menciptakan manusia, mengutus para Rasul, dan Menurunkan kitab-kitabNya
Allah berfirman, yang artinya: “Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu.” (QS. Adz Dzariyat: 56).

Allah berfirman yang artinya: “Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwa tidak ada sesembahan (yang hak) melainkan Aku. Maka sembahlah Aku!” (QS. Al Anbiya’: 25).
Allah juga berfirman: “Inilah satu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci yang diturunkan dari sisi Allah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. Agar kamu tidak menyembah selain Allah…” (QS. Hud: 1-2).

Ibadah yang dilakukan oleh manusia tidak bisa dinamakan ibadah kepada Allah kecuali dengan meninggalkan pembatal-pembatal ibadah. Diantaranya adalah kesyirikan. Artinya, Ketika beribadah manusia dituntut untuk mentauhidkan Allah. Sebagaimana shalat tidak bisa disebut shalat keculai jika bersih dari pembatal shalat. Oleh karena itu, makna kata ibadah dalam ayat ini adalah adalah tauhid. Karena hakekat ibadah adalah menatuhidkan Allah dalam setiap menjalakan perintah dan larangan.

Khilafah adalah hadiah dari Allah bagi setiap orang yang bertauhid

Allah berfirman yang artinya: “Dan Allah telah menjanjikan orang-orang yang beriman dan beramal sholeh bahwa Allah sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi (baca: mewujudkan khilafah) sebagaimana Allah telah memberikan kekuasaan kepada orang-orang sebelum kalian. Dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang Dia ridhoi untuk mereka (Islam), dan Dia sungguh akan mengganti keadaan mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman. Mereka beribadah kepadaKu dan tidak menyekutukanKu dengan sesuatu apappun.” (QS. An Nur: 55).

Dalam tafsir Al Jalain dijelaskan bahwa Allah telah mewujudkan janjiNya kepada kaum muslimin (Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat) dan Allah memuji mereka dengan firmanNya di akhir ayat di atas: “Mereka beribadah kepadaKu dan tidak menyekutukanKu dengan sesuatu apapun.” Maka ayat ini berstatus sebagai alasan kenapa Allah memberikan kekuasaan kepada mereka (Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat).

Oleh karena itu, secara urutan manusia dituntut untuk menegakkan tauhid terlebih dahulu barulah kemudian Allah memberikan hadiah kepada kaum muslimin dengan diwujudkannya kekuasaan (khilafah) bagi mereka. Bukan sebaliknya, khilafah dulu baru semua penyimpangan diselesaikan. Karena sebagaimana yang dijelaskan dalam tafsir di atas bahwa tauhid merupakan syarat mutlak suatu kaum itu mendapatkan khilafah. Dan demikianlah realita yang terjadi pada dakwahnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, setelah belasan tahun beliau mengajak umat kepada tauhid barulah Allah memberikan kekuasaan kepada beliau dan para sahabat tepatnya setelah mereka hijrah ke madinah.

Jadi menurut mereka bahwa hal pertama yang wajib di dahulukan adalah perkara tauhid, bukan khilafah!!! Dan mereka juga menuduh bahwa para pejuang khilafah membuat pernyataan bahwa dahulukan dakwah pada khilafah baru dakwah kpd tauhid…ini adalah fitnah!!!

Dari ketidaktahuan akan dakwah para pejuang khilafah lah yang telah membuat para tokoh kelompok itu gampang sekali membuat kesimpulan yang keliru dan terkesan ingin membuat opini negatif akan perjuangan para aktivis khilafah dan syariah, semisal kesimpulan yang mereka buat :

Menganggap semua oknum yang tidak memiliki andil dalam penegakan khilafah sebagai orang sesat. Jika dia mati maka mati dalam keadaan membawa aqidah jahiliyah. Atau dengan bahasa yang lebih kasar, mati kafir. Diantara dalil yang digunakan untuk menguatkan anggapan ini adalah hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Barangsiapa yang berpisah dari jama’ah (mereka maknai dengan khilafah) maka dia mati sebagaimana matinya orang-orang jahiliyah.” (HR. Al Bukhari). Karenanya siapa saja yang tidak mau gabung dengan khilafah, atau tidak ikut andil dalam menegakkan khilafah (karena khilafah belum berdiri) maka dia mati seperti matinya orang jahiliyah. Yang benar, hadis ini sama sekali tidak menunjukkan makna di atas. Karena yang dimaksud keluar dari jamaah adalah memberontak kepala negara kaum muslimin yang sah. Sedangkan yang dimaksud mati jahiliyah adalah mati dalam keadaan bermaksiat bukan mati kafir. (lih. Fathul Bari 20/58).

Kritik : tidak pernah ditemukan dalam satu kitab resmi yang di adopsi oleh HT bahwa HT mengatakan orang-orang yang tidak memperjuangkan khilafah adalah SESAT!! Ini adalah fitnah yang keji yang dilontarkan oleh orang-orang yang tidak faham akan dakwah HT itu sendiri. Jadi kesimpulan diatas adalah kesimpulan sepihat kaum wahabiyun yang memang tidak faham akan dakwah HT. karena HT sendiri menyimpulkan hadist tersebut seperti ini : Hadist tersebut menjelaskan keharaman kaum muslimin keluar (memberontak, membangkang) dari penguasa (as sulthan). Bererti keberadaan Khilafah adalah wajib, sebab kalau tidak wajib tidak mungkin Nabi SAW sampai begitu tegas menyatakan bahawa orang yang memisahkan diri dari Khilafah akan mati jahiliyah. Jelas ini menegaskan bahawa mendirikan pemerintahan bagi kaum muslimin statusnya adalah wajib. Dan tidak benar bahwa HT menjadikan hadist ini sebagai dalil bagi penyesatan untuk orang-orang yang tidak memperjuangkan atau tidak bergabung dengan HT, na’udzubillah….

Kemudian apakah benar bahwa para sahabat mendauhulukan perkara tauhid ketimbang perkara khilafah?

apakah mendakwahkan penegakan daulah ke berbagai negeri ataukah mendahulukan dakwah kepada tauhid ? “, berikut penjelasannya :

Contoh terbaik dalam dakwah adalah dakwah yg dilakukan oleh Rasul SAW, maka kita harus mengkaji apa saja yang dilakukan Rasul SAW selama dakwah yang beliau lakukan di Makkah, apakah terbatas pada dakwah tauhid atau ada aktifitas yg lainnya. DR. Abdurrahman Al-Baghdadi menjelaskan bahwa selama di Mekkah, Nabi Saw melakukan sejumlah aktifitas a.l :

a- Pemantapan aqidah islamiyah. Aqidah dijadikan sebagai asas perbaikan individu, asas masyarakat, dan asas penyenggaraan negara.

b- Pergumulan pemikiran : membantah hujjah mereka dan menyerang pemikiran aqidah mereka.

c- Perjuangan politik : menentang para pembesar dan pemimpin mereka sertamembongkar rencana dan konspirasi mereka; seperti yg tertera dalam surat al-qolam ayat 10-16, surat ath-thoriq ayat 15-17, surat anfal ayat 30 dll.

d- Menyerang hubungan diantara anggota masyarakat serta adat istiadat yg tlh usang yg mengatur mereka. Seperti yg dijelaskan dlm surat Al-Muthafifin ayat 1- 6 yg menjelaskan tentang kecurangan dalam menakar timbangan, lalu pada surat Al-Isra’ ayat 31-34 ttg pembunuhan thd anak2.

e- meneguhkan hati rasul SAW dan orang yg berima dg kisah dan janji Allah yg sangat dirindukan berupa kemenangan dan kedududkan dimuka bumi, seperti pada surat Hud ayat 120, serta Al-Qoshas ayat 5- 6 (Lihat Dakwah silam dan Masa depan Umathal. 114 – 119 oleh DR. Abdurrahman Al-Baghdadi). Sebagai perbandinga silahkan mengakji kitab2 sirah yg lain spt sirah Ibn Hisyam, sirah Ibn Ishaq, sirah Al-Halabiyah, tarikh Ath-Thobari, Bidayah wa Al-Nihayah li Ibn katsier, Al-Kamil fit tarikh li Ibn Atsier, dan kitab sirah lainnya tentang Bab Dakwah rasul SAW selama berada di Mekkah sebelum Hijrah ke Madinah.

Dari sini kita dpt melihat bahwa aktifitas rasul SAW di Makkah selain dakwah untuk mengajak org musyrik masul Mekkah masuk Islam, tdp aktifitas yang lain spt pergumulan pemikiran, Perjuangan politik, mengganti adat istiadat yang rusak dan bertentangan dg Islam dan beberapa aktifitas lainnya. Sehingga berdasarkan kajian sirah dakwah Rasul SAW, dapat kita simpulkan bahwa Dakwah tauhid harus integral dengan dakwah untuk melanjutkan kehidupan islam, yaitu dakwah untuk mengembalikan seluruh hukum Allah SWT, baik yg menyangkut hubungan individu dg Rabb-Nya berupa aturan yang menjelaskan tentang masalah sholat, zakat, haji, atau yang menyangkut hubungan individu dg dirinya sendiri berupa aturan yg menjelaskan ttg masalah pakaian, makanan-minuman, serat akhlaq, atau yg menyangkut hubungan individu yang lain berupa aturan yg menjelaskan masalah ekonomi, pmerintahan, sosial – kemasyarakatan, pidana dsb, yang harus diemban oeh sebuah institusi negara !!! Lagi pula, sejak awal Hizb telah meletakkan prinsip bahwa aqidah asas Aqidah dijadikan sebagai asas perbaikan individu, asas masyarakat, dan asas penyenggaraan negara !

Tentang tuduhan bahwa pembahasan aqidah para pejuang khilafah kurang dibanding masalah politik adalah dusta semata !!! aktivis pejuang khilafah telah mengeluarkan dan mentabanni sejumlah kitab yg membahas banyak masalah spt : Nidzam Iqtishod (sistem ekonomi islam), Al-Anwal fi daulah Al-Khilafah (Sistem keuangan dalam Daulah Al-Khilafah), Nidzam Uqubat (sistem sangsi islam), Nidzam Al-Hukmi (sistem pemerintahan islam), Nidzam Ijtima’ (sistem pergaulan islam), Daulah Al-Islamiyyah (Kitab Sirah), Syakhsiyah Al-Islamiyah tdr dari 3 jilid (berisi pembahasan masalah aqidah, hadis, jihad, muamalat, ushul fiqh dll), Ad-Dussiyah dan Ma’lumat li Asy-Syabab (nb : 2 kitab ini banyak memabahas masalah aqidah dan kritik atas peyimpangan aqidah umat dr aqidah yg shohih yg berdasar kitab dan As-Sunnah), ahkam Ash-Sholat (Hukum2 sholat) dan berbagai kitab lainnya yg membahas berbagai masalah termasuk diantara afkar siyasi dan Nadzarat siyasi li hizb At-Tahrir (nb : 2 kitab terakhir ini scr spesifik membahas pemikiran kontemporer dan konstalasi politik internasional) !!! Ditambah lagi puluhan bahkan ratusan kitab yg telah ditulis oleh para syabab dg tema Aqidah, hadis, Fiqh, Ushul Fiqh, Tafsir, Ekonomi, politik, Sejarah, Ilmu sosial, Ilmu Psikologi, sirah dll. Sekali lagi, telah terbukti bahwa tuduhan para wahabiyun ini tdk terbukti dan ini hanya sebuah kedustaan yg pasti Allah akan meminta pertanggungan jawab atasnya !!!?

c- Tentang apakah semua para shahabat nabi saat itu semuanya sibuk mendakwahkan penegakan daulah ke berbagai negeri ataukah mereka mendahulukan dakwah kepada tauhid. Mari kita tengok dan pelajari sirah Rasul SAW berikut :

Sejak tiba di Madinah, Rasul mulai menjalankan pemerintahan unutk mengurusi urusan umat islam, mengatur urusan administrasi dan membangun masyarakat Islam. Beliau mulai mengutus sahabat Hamzah ibn abdul muthalib, ubaidah ibn harits, sa’ad ibn abi waqash sbg komandan untuk memerangi quraisy. Beliau juga mengutus Zaid ibn haritsah, Ja’far ibn abi thalib, dan Abdullah ibn rawahah untuk menyerang romawi. Beliau juga mengangkat sahabat ‘utab ibn Said mjd gubernur Makkah, Muadz ibn Jabal sbg gubernur Jaud, Khalid ibn Sa’id ibn Ash mjd pegawai di Shun’a. Zayad ibn Labid Al-Anshari di Hadra maut, Abu Musa al-asy’ari sbg gubernur di Zabid dan and’, Amr ibn Ash sbg gubernur Oman, Adi ibn Hatim sbg gubernur di Thayyi’. Abu Dujanah sbg pegawai Rasul SAW di Medinah. Beliau juga mengangkat Abdullah ibn Rawahah setiap tahun untuk menghitung hasil pertanian yahudi khaibar. Rasul SAW juga mengangkat para hakim yaitu Ali ibn abi Thalib sbg hakim di yaman, Abdullah ibn naufalmuadz iibn jabal sbg hakim di yaman. Beliau juga menunjuk Harits ibn Auf sbg petugas yg membubuhkan stempel dg cincin nabi SAW, Zubair ibn Awwam sbg pencatat hasil zakat, Mughirah ibn Syu’bah sbg pencatat hutang2 negara dan masalah muamalah, Syuhrabil ibn Hasanah sbg pencatat penandatanganan perjanjian kpd para raja. Rasul SAW juga sering bermusyawarah dg 14 orang sahabat, 7 dr kaum Anshar dan 7 sisanya dari muhajirin, mereka a.l : Hamzah, Abu Bakaar, Umar, Ali, Ibn mas’ud, Salman, Ammar, Hudzaifah, Migdad dan Bilal. Yang kedudukan mereka spt majelis syuro. Walhasil Rasul SAW sendirilah yg menegakkan struktur daulah, serta menjalankannya dan menyempurnakannya selama masa hidupnya. Negara Khilafah memiliki pemimpin, para muawwin, gubernur, hakim, militer, kepala administrasi, dan majelis syuro. Dan semua riwauyat ini diriwayatkan scr mutawatir. (Lihat Kitab Ad-Daulah Al-Islamiyyah oleh Imam An-Nabhani, hal. 123-127 \ Bab Jihaz Ad-Daulah Al-Islamiyyah).

Terbukti Para Sahabat ra. tidak pernah membedakan antara dakwah kepada Tauhid (mengajak orang kafir masuk ke dalam Islam) dengan dakwah untuk melanjutkan kehidupan Islam dengan keterlibatan mereka dalam berbagai tugas kenegaraan dalam Daulah Khilafah kala itu !!?!. Sedang mencintai para sahabat dan mengikuti apa yg mereka lakukan dengan membedakan antara dakwah kepada Tauhid (mengajak orang kafir masuk ke dalam Islam) dengan dakwah untuk melanjutkan kehidupan Islam adalah tanda mereka merupakan bagain dari Ahlus Sunnah.

Perhatikan perkataan Imam Al-Barbahari ttg masalah ini. Imam Al Barbahary berkata : “Jika kamu lihat seseorang mencintai Abu Hurairah, Anas bin Malik, dan Usaid bin Hudlair radliyallahu ‘anhum maka ketahuilah bahwa ia pengikut sunnah –Insya Allah– dan jika kamu lihat seseorang mencintai Ayyub, Ibnu ‘Aun, Yunus bin ‘Ubaid, ‘Abdullah bin Idris Al Audi, Asy Sya’bi, Malik bin Mighwal, Yazid bin Zurai, Mu’adz bin Mu’adz, Wahb bin Jarir, Hammad bin Salamah, Hammad bin Zaid, Malik bin Anas, Al Auza’i, dan Zaidah bin Qudamah maka ketahuilah bahwa ia pengikut sunnah begitu pula jika ada seseorang mencintai Ahmad bin Hanbal, Al Hajjaj bin Al Minhal, Ahmad bin Nashr serta menyebut kebaikan mereka dan berpendapat dengan pendapat mereka maka ketahuilah ia adalah seorang Sunni.” (Syarhus Sunnah 119-121).

Karena pada hakekatnya dakwah kepada tauhid dengan dakwah li isti’nafil hayatil islamiyyah, ibarat dua sisi mata uang yang tdk dapat dipisahkan satu dengan yang lain.

D- Bahkan rasul mengatakan dalam hadisnya yg sering dinukil oleh Salafi : “…Dan hendaknya kamu berpegang pada Sunnahku dan Sunnah Para Khulafa’ Ar-rasyidin ….. (HR. At-Tirmidzi dan Al-Hakim). Bukankah dalam hadis ini Rasul memerintahkan kpd umat Islam agar mengikuti sunnah beliau dan sunnah para Khalifah Ar-Rasyidin, bukan diperintahkan untuk mengikuti Abu bakar, Umar, Utsman, dan Ali sbg individu sahabat. Padahal jabatan Khalifah adalah jabatan kenegaraan tertinggi dalam struktur daulah islamiyyah semenjak masa Nabi SAW !!!!? Bahkan mereka Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali meninggal dengan status sebagai amirul mukminin atau Khalifah umat Islam. Bahkan Umar dan Utsman terbunuh karena jabatan mereka sebagai Khalifah umat Islam !!! Lalu kenapa Salafi yg mengklaim penerus manhaj Salaf, tidak mengambil sunnah Nabi dan para Khulafa’ Ar-Rasyidin dalam hal bentuk negara yaitu Daulah Khilafah, malah mendukung Kerajaan Saudi yg sejak awal memproklamirkan dirinya sebagai kerajaan bukan Daulah Khilafah !!!?

E- Malahan mereka memusuhi para pejuang Islam yg hendak melanjutkan sunnah Nabi dan para Khulafa’ Ar-Rasyidin dengan menerapkan islam scr kaffah dalam naungan Daulah Khilafah ala minhaj An-Nubuwwah, sebaliknya Salafi malah mengambil Sunnah Heraklius (raja Rum) dan Kaesar (raja Persi) dengan mendukung Kerajaan Saudi (bahkan menganggapnya sebagai Daulah Tauhid), sebagaimana ungkapan Abdurahman Ibn Abi Bakar (ketika mengomentari penunjukan Muawiyyah kepada yazid sbg Khalifah penggantinya) : “Ini adalah Sunnah Heraklius (raja Rum) dan Kaesar (raja persia)” (Lihat As-Suyuti, Tarikh Khulafa’, hal. 162) !!!?.

F- Tentang perintah rasul SAW untuk mengawali dakwah Tauhid, selanjutnya dakwah kepada syari’at. Hizb sepakat dan tidak menolak hal ini. Tidak pernah Hizb dalam kitab2 mutabanatnya menyatakan dahulukan dakwah pada khilafah baru dakwah kpd tauhid !!!? (nb: Ini adl persepsi org Salafi kpd dakwah Hizb, bukan penyataan resmi dr Hizb). Dakwah untuk menerapkan syari’at Islam pada hakekatnya dalah tuntutan dan menifestasi tauhid seorang muslim, yg tidak hanya dituntut harus yakin dg rukun iman, tapi juga harus terikat dengan syariat islam yang terpancar dari aqidah tadi. Oleh karena itulah Hizb menganggap bahwa dakwah tauhid harus integral dengan dakwah untuk menegakkan syari’ah Islam, mulai dari skala individu, masyarakat dan negara. Itulah yang dimaksud dengan konsep tauhid ruhiyyah dan tauhid siyasah !!!

Tauhid siyasah adalah pemikiran2 dan hukum2 berkaitan dg masalah keakhiratan seperti kiamat, pahala, siksa, peringatan, petunjuk, dorongan untuk menperoleh pahala dll, sedang tauhid siyasah pemikiran2 dan hukum2 berkaitan dg masalah dunia seperti pembebanan hokum, kebaikan, kebururkan, perdagangan, sewa-menyewa, perkawinan, perseroan, warisan , sangsi, jihad dll. Sehingga pandangan hidup yang lahir dari aqidah Islam adalah halal dan haram. Yang ini merupakan thoriqoh unutk membangun keterikatan terhadap hukum2 syara’. Sehingga perkara apa saja yg halal baik yang hukumnya wajib, sunnah atau mubah, maka ia akan diambil tanpa ragu. Sedangkan jika perkara itu hukumnya haram atau makruh maka ia akan meninggalkannya tanpa ragu pula (Lihat Kitab Hadis Ash-Shiyam oleh Imam An-Nabhani, Bab Aqidah Ar-Ruhiyah wa Aqidah As-Siyasiyah)

Lalu kalau memang benar klaim mereka bahwa hanya merekalah yang menguasai seluruh tsaqofah Islam, maka mana konsep yang mereka tawarkan untuk mengatasi krisis keuangan, mana juga konsep mereka untuk menangani masalah ketenagakerjaan, juga masalah pengelolaan sumber daya alam, masalah good and clean government, mana konsep mereka tentang Bank Sentral ala Islam, tentang pendidikan, kesehatan, politik luar negeri, sistem pidana, perundang-undangan dll. Kalau mereka tidak mempunyai itu semua dan mereka tidak mampu untuk memberi jawaban atas problematika yang dihadapi oleh umat ini, lalu untuk apa mereka berteriak-teriak akan dapat menjadi juru selamat kalau tidak ada yang bisa mereka gunakan untuk menyelamatkan umat ini. Maka batal dan rontoklah shubhat yang dilontarkan oleh mereka.

Intinya Tidak pernah para pejuang khilafah dalam kitab2 mutabanatnya menyatakan dahulukan dakwah pada khilafah baru dakwah kpd tauhid !!!

oleh: Adi Victoria

**Gantung Valentine! Bubarkan Pacaran!**


V Day makin angot aja. Remaja muslim banyak yang ikutan. Begitupula kebiasaan pacaran. Bukti kalahnya budaya Islam?

Kalo udah masuk bulan Febuari, nuansa cinta bertebaran. Warna pink jadi dominan. Coklat, asesoris dengan bentuk hati (mohon jangan dibaca dua kali!), dan seabre-abrek kartu cinta laku banget. Belum lagi banyak sejarawan – muslim ataupun non-muslim – yang membeberkan kalo peringatan V Day itu berkaitan ama ritual agama di luar Islam.

Malah, tidak sedikit pemuka agama Nasrani yang juga keberatan pada umatnya yang hanyut ama kegiatan V Day ini. Menurut mereka V Day nggak ada hubungannya dengan keimanan kaum Nasrani. menurut Ken Sweiger yang menulis artikel “Should Biblical Christians Observe It?” (www.korrnet.org) kata “Valentine” berasal dari Latin yang berarti: “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha Kuasa”. Kata ini ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi. Jadi, sama sekali nggak ada hubungan dengan agama Nasrani.

Dengan agama Islam? Wah, bak langit dan kerak bumi. Kagak nyambung abis. Nggak percaya? Cari aja di Al Qur’an, kitab-kitab hadits ataupun kitab-kitab fikih. Nggak ada satupun ulama yang menganjurkan peringatan V Day. Yang ada malah larangan berat. Sebut saja firman Allah Ta’ala:

“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (Surah Al-An’am : 116)

Juga hadits Nabi saw. : “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk ke dalamnya.”

Juga sabdanya yang lain:

“Barangsiapa yang beramal dengan amalan yang tidak ada urusannya dalam perkara kami (agama Islam), maka ia tertolak.”

So, kalo ada remaja muslim/muslimah yang kelatahan beli coklat, permen, asesoris bentuk hati atau ngirim gambar via sms atau MMS yang berhubungan dengan V Day, kita kasih aja tiga kata: ISTIGHFAR DEH LO!

Dilestarikan

Kalo mau dikuliti sampai batok kepalanya, kenapa banyak remaja muslim yang latah dengan tren V Day, nggak lain karena masyarakatnya udah kecebur dalam ideologi kufur. Bahkan ada di antara mereka yang rela menceburkan diri ke dalam kolam yang lebih hina dari cubluk ini. Iya dong, kalo ada remaja yang berenang-renang di cubluk ia kagak berdosa. Paling menanggung rasa malu ama baunya yang mana tahan. Tapi kalo tercebur pada kubangan kekufuran, dosa sudah pasti melekat. Walaupun mungkin sang remaja merasa keren-keren aja, atau cool atau trendi, dan masyarakat menyebutnya sebagai remaja modern yang kosmopolitan.

Salah satu budaya yang udah pasti parah, tapi sudah lama dikembangbiakkan padahal lebih bahaya daripada penyakit sapi sableng alias madcow, adalah pacaran. Seratus buat kamu en kamu udah ada di level aman tingkat satu, kalau sudah bisa bilang bahwa V Day itu kaki tangannya pacaran. Mengkiaskannya dengan pernyataan Presiden RI pertama Soekarno, V Day itu ibarat ‘riak di tengah gelombang’. Ia cuma sekedar maksiat selingan di antara maksiat yang rutin: pacaran. Ibarat goyang dangdut, V Day adalah goyang ngecor en goyang patah-patah. Mereka semua ngikutin “uswatun sai’ah” [teladan jelek] yaitu goyang ngebor. Bahkan goyang ngebor cuma “anak kandung” dari ibunya: musik dangdut, yang salah satu satu rukunnya adalah: goyang! Coba kalau musik dangdut nggak pake goyang, pasti disangka sedang membawakan lagu himne. Dari yakin kuteguh…Tarik, Mang!

Jadi, pacaran itu adalah bagian dari budaya ideologi kapitalisme yang menganjurkan kebebasan berperilaku pengikutnya. Nggak aneh kalau berpacaran selalu melekat dengan pergaulan bebas. Sayangnya, banyak remaja juga ortu mereka yang protes kalau pacaran itu diklasifikasikan ke dalam spesies pergaulan bebas. Mereka membela diri kalau pacaran itu adalah penjajagan kepribadian. Penjajagan itu ternyata banyak yang mirip tes organoleptik. Semua dijajagi, bahkan secara fisik. Karena takut kulit pacarnya mirip amplas besi, maka kulit pacarnya dielus-elus [malah kalo perlu diremas!]. Supaya yakin kalau pacarnya punya pinggang mirip punuk onta, maka setiap jalan berdua pinggangnya dipegang. Sebab kurang yakin rambut pacarnya kena sindrom syndrombetombe, maka kalau duduk berdua rambut pacarnya dielus-elus [disangka pacarnya lagi disayang, padahal sih lagi scanning/meriksa ketombe dan kutu]. Nggak percaya pacarnya masih gadis atau jejaka maka pacarnya di…[sensor!].

Sebegitu yakinnya kalo pacaran itu bermanfaat dan menyehatkan, sampai dibuat berbagai tayangan televisi macam Katakan Cinta, yang menayangkan realshow para jomblo dan buaya darat yang sedang mengincar korbannya yang polos. Di situ, aksi para jomblo begitu didramatisir. Malah pelakunya aja diembel-embeli “pejuang”. Alamak, berjuang untuk apa? Jangan-jangan pas tayang bulan puasa tahun depan disebut “mujahid”.

Ada juga tayangan untuk uji kesetiaan cinta macam Playboy Kabel. Di sini para cowok diuji keistiqamahannya; setiakah pada sang pacar ketika digoda cewek yang “macan” [manis-cantik-lemahiman]. Hehehe…ternyata lebih banyak cowok yang bertipe buaya darat ketimbang buaya air apalagi buaya putih.

Para pecandu pacaran juga kian dibuai sineas lokal yang berkreasi dengan tanpa tanggung jawab membuat film-film cinta macam AADC yang menduetkan Nicholas “Rangga” Saputra dengan Dian “Cinta” Sastrowardoyo. Atau yang paling mutakhir adalah Eifel, I’m In Love [untung nggak kepleset jadi Evil, I'm In Love] dengan duetnya Sammy …

Pokoke, pacaran sudah kepalang dinobatkan sebagai kebiasaan hidup yang rutin seperti buang air besar. Kalau udah mules, kenapa ditahan, keluarin aja. Begitulah logika cetek para aktivis pacaran. Remaja yang nggak pacaran, berarti dia sedang sembelit [kalo gitu apa yang pacaran mlulu berarti lagi mencret?], terganggu pencernaannya. Sakit perut tapi nggak bisa ‘diledakkan’ keluar, alias susah ??. Maka masuklah para remaja ke dalam budaya pacaran secara berbondong-bondong.

Lebih celaka lagi adalah tidak sedikit para ustadz yang tega memperosokkan remaja ke dalam budaya pacaran. Dengan dalih untuk ta’aruf, sebagian ustadz menghalalkan pacaran [sebelum nikah]. Walau kalau ditanya apakah dulu Rasulullah saw. dan para sahabat pernah mempraktikkan pacaran – seperti apel, nonton film, dsb – mereka gelagapan. “Yang penting kalian berdua bisa menjaga keimanan,” celoteh mereka enteng. Gimana bisa orang pacaran tapi iman terjaga, lha wong kalo udah duaan yang ketiganya adalah syetan yang terkutuk? Bisa jadi, ketika pacaran si ceweknya disimpen dalam kurungan kawat berduri terbuat dari baja yang dialiri listrik 10 ribu megawatt. Sehingga si cowok nggak bisa mendekat apalagi menyentuh.

Khatimah: Tegakkan Syari’at

Merajalelanya pacaran dan V Day adalah bukti kekalahan budaya Islam. Yup, kini Islam sedang dicabik-cabik, diinjak-injak, bahkan oleh umatnya sendiri. Padahal, kalo budaya Islam dihidupkan dijamin pergaulan remaja bakalan sehat. Mereka yang suka mengusili lawan jenisnya apalagi sampai zina, bisa diganjar hukuman jilid cep? kali. Malah hukuman itu bisa ditambah dengan pengasingan selama 1 tahun.

Solusi untuk itu ada dua: secara pribadi dan secara sistemik. Kalo secara pribadi, para remaja muslim jangan tergiur dengan aneka budaya maksiat berbalut cahaya mengkilat. Ingat; Not every glitter is gold. Nggak semua yang mengkilat adalah emas. Bisa jadi ia emas sepuhan atau malah pecahan kaca yang bisa melukai tangan dan kaki kita. Hingar bingarnya V Day dan pacaran jangan dianggap sebagai kebenaran. Udah jelas banget kok, keharamannya. Korban yang bergelimpangan juga udah kelewat banyak. Mo jadi korban berikutnya? Kagak la yaow! Jagalah kehormatan diri kita dan keluarga kita dengan akhlak mulia.

Secara sistemik pacaran hanya bisa diberantas dengan aturan Islam. Caranya? Tegakkan syari’at di tengah masyarakat, mudahkan pernikahan, dan kasih hukuman bagi pelaku zina dan yang mendekati zina. Juga larang perayaan V Day karena bukan hari raya kaum muslimin. Untuk itu perlu usaha dakwah yang keras dari para remaja agar syari’at Islam bisa tegak dalam kehidupan sekarang. Nah, gimana? Pokoknya gantung Valentine’s Day dan bubarkan pacaran. Siplah! [januar].

—boks

Be My Valentine? No Way!

Valentine’s Day udah kadung dirayakan remaja sedunia. Padahal banyak bid’ah dan kekufuran bertebaran di sana. Malah jadi ajang promosi alat kontrasepsi KB, lho!

“Be My Valentine?” itulah kalimat yang dilontarkan kaum cowok [tengil] di hari Valentine pada cewek yang ditaksirnya. Maksudnya jelas, tuh cowok pengen cewek itu jadi pacarnya.

Padahal ucapan ini berbahaya. Menurut Ken Sweiger dalam artikel “Should Biblical Christians Observe It?” (www.korrnet.org) kata “Valentine” berasal dari Latin yang berarti: “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha Kuasa”. Kata ini ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi. Maka disadari atau tidak, -tulis Ken Sweiger- jika kita meminta orang menjadi “to be my Valentine”, hal itu berarti melakukan perbuatan yang dimurkai Tuhan (karena memintanya menjadi “Sang Maha Kuasa”) dan menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala. Dalam Islam hal ini disebut Syirik, yang artinya menyekutukan Allah Subhannahu wa Ta’ala. Nah lho, syerem bo!
Soal Cupid

Pernah liat gambar malaikat kecil bersayap yang nenteng panah? Nah, itu adalah Cupid yang sering dilambangkan sebagai dewa cinta. Masih menurut Ken Sweiger, Cupid (berarti: the desire), si bayi bersayap dengan panah adalah putra Nimrod “the hunter” dewa Matahari. Disebut tuhan Cinta, karena ia rupawan sehingga diburu wanita bahkan ia pun berzina dengan ibunya sendiri!
Penuh Tahayul

Perayaan Valentine di berbagai negara juga penuh dengan tahayul. Kagak percaya? Baca aja kendiri tong!

Jepang

Anak-anak cewek di Jepang pada hari V ini membagikan dua macam coklat; GIRI-CHOCO & HONMEI-CHOCO. Coklat pertama diberikan pada ayah, kakak cowok, teman kerja cowok atau teman cowok [bukan pacar]. Coklat ini harganya relatif murah. Nah, coklat yang kedua spesial untuk cowok yang mereka taksir. Untuk ini, barulah mereka beli coklat yang mahal. HONMEI-CHOCO diberikan dengan diiringi ucapan “aku suka kamu” atau “aku cinta kamu”.

Menurut tradisi Jepang, jawaban buat si cewek itu kagak langsung. Mereka punya jadual khusus, yaitu tanggal 14 Maret, atau yang disebut WHITE DAY. Pada tanggal itulah si cowok berbalas pukulan, eh hadiah dengan menjawab pertanyaan si cewek. Bener-bener bid’ah, soalnya ini kebiasaan cuma ada di Jepang.

Cina

Di negerinya Jet Li, hari V dirayain dengan pesta lampion. Perayaan V day ini bertepatan dengan perayaan Festival Lentera Musim Semi (Yuan Xiao). Pada 15 hari setelah perayaan Tahun Baru Imlek, pesta itu diadakan. Nah, para gadis yang biasa dipingit hari itu diperbolehkan keluar sambil membawa lentera. Para jejaka yang sudah menanti untuk melakukan permainan menebak lampion teka-teki. Yang bisa menjawab pertanyaan yang diajukan sang gadis, dialah yang akan jadi jodohnya. Wah, kenapa nggak sekalian aja ngisi TTS atau main congklak, ya?

Prancis & Inggris

Di negeri Thery Henri dan Michael Owen ini, V Day dirayain dengan kirim-kiriman kado. Di Inggris, para lajang akan ngirim surat cinta yang ditaro di depan pintu orang yang mereka taksir. Lalu makan telur rebus yang diberi garam (suer kita nggak tahu apa manfaatnya), lalu tidur dengan daun di bawah bantal yang katanya bakal bikin mereka memimpikan cowok idaman mereka. Wah, kenapa daun doang yang ditaro? Soalnya kalo ama pohon-pohonnya jelas nggak bisa tidur.

Wales

Lain lagi yang di sini, orang-orang terbiasa memberikan hadiah Valentine berupa sendok kayu yang di ukir. Gambar hati dan kunci adalah ukiran favorit yang biasa di pakai, yang artinya You unlock my heart.

Jerman

Di sini cewek-cewek menanam bawang di dalam pot. Setiap buah bawang di beri nama-nama cowok yang di suka dan diletakkan dekat perapian. Ceritanya bawang pertama yang terbakar di percaya sebagai cowok yang akan jadi pacarnya. (nah lho, gimana kalo semua kebakar bareng-bareng? Repot deh! Atau semua bawangnya tahan api.. jomlo deh!)
Anjuran Seks

V Day, di mancanegara, khususnya Barat, juga biasa dilanjutkan dengan seks bebas alias perzinaan. Huih. Malah seorang pakar kesehatan di Inggris menganjurkan hal itu di hari Valentine. Seperti yang ditulis Kantor Berita Reuter bahwa Direktur Kesehatan British Heart Foundation, Prof. Charles George mengatakan bahwa seks tidak saja membakar 100 kalori tapi juga baik untuk kesehatan. Maka ia berharap agar masyarakat Inggris, tua dan muda, mengisi V Day dengan aktivitas seksual. Pernyataan itu disampaikannya dalam sebuah pesan Valentine-nya.

Sementara itu pada perayaan Valentine’s Day 2003 lalu, sebuah perusahaan ritel terkemuka di Los Angeles AS, CondoMania meluncurkan kondom mutakhir yang diberi nama “Pleasure Pack”. Produk itu disebut-sebut berteknologi tinggi, inovatif, dan menarik. Menurut pihak perusahaan kondom jenis baru itu to practice safer sex and yet want to have fun at the same time. Kenapa produk itu diluncurkan pada V Day? Jelas, karena sang produsen tahu banget kalau aktivitas seksual itu meningkat pada hari itu. Nastaghfirullah!

O, begitu ya cara orang-orang merayakan Valentine’s Day. Nggak mo ikutan ach![januar, dari berbagai sumber]


http://www.gaulislam.com/gantung-valentine-bubarkan-pacaran

Minggu, 03 Januari 2010

Aku Bukan Malin Kundang



“Mereka (kedua orang tua) adalah (jalanmu menuju) surga dan neraka”.
(Abu Umamah)

Ribuan kilo jalan yang kau tempuh

Lewati rintangan untuk aku anakmu

Ibuku sayang, masih terus berjalan

Walau tapak kaki penuh darah penuh nanah

Seperti udara..

Kasih yang engkau berikan

Tak mampu ku membalas.

Ibu…..

Musik balada dengan petikan gitar akustik yang mengiringi lagu Iwan Fals bertajuk ‘Ibu’ di atas, bikin hati merinding. Lirik lagunya yang menggambarkan pengorbanan seorang ibu, nendang banget. Inget sama kasih sayang ibu di rumah yang sering kita lupain. Malah terkadang kita suka ‘culangung’ kata orang planet pajajaran mah. Alias gak sopan. Suka membentak, menghardik, nyuruh semaunya, atau malah ogah diminta bantuan ibu untuk sekedar beli telor di warung. Bagi yang nggak tahan, matanya bisa berkaca-kaca tanpa disadari dan lalu tes..! ingusnya jatuh menimpa keyboard. Ih jijay deh!

Nggak cuman dalam lagu, kisah-kisah pengorbanan seorang Ibu pun tersebar di setiap tempat. Lintas negara, lintas bahasa, bahkan lintas agama. Yup, karena Ibu di Indonesia, sama dengan mother di Eropa, atau Ummi di Timur Tengah. Sama-sama rela berkorban untuk kehidupan anak-anaknya. Bahkan tak jarang mereka rela mengorbankan nyawanya untuk kebahagiaan sang buah hati. Berikut beberapa kisahnya yang penulis kutip dari dunia maya.

Ibu dengan Satu Mata

Ibuku hanya memiliki satu mata. Aku membencinya sungguh memalukan. Suatu hari ketika aku masih SD, ibuku datang ke sekolah. Keesokan harinya. ”Ibumu hanya punya satu mata?!?!” ejek seorang teman sekolahku. Aku berharap ibuku lenyap dari muka bumi. Ujarku pada ibu, “Bu, Mengapa Ibu tidak punya satu mata lainnya? Kalau Ibu hanya ingin membuatku ditertawakan, lebih baik Ibu mati saja!!!” Ibuku tidak menyahut. Malamnya, aku terbangun dan pergi ke dapur untuk mengambil segelas air. Ibuku sedang menangis, tanpa suara, seakan-akan ia takut aku akan terbangun karenanya. Akibat perkataanku tadi, hatinya tertusuk.

Aku belajar dengan tekun. Kutinggalkan ibuku dan pergi ke Singapura untuk menuntut ilmu. Lalu aku pun menikah. Aku membeli rumah. Kemudian akupun memiliki anak. Kini aku hidup dengan bahagia sebagai seorang yang sukses. Aku menyukai tempat tinggalku karena tidak membuatku teringat akan ibuku.

Suatu saat, ibuku datang ke rumahku. Apa?! Siapa ini?! Itu ibuku. Masih dengan satu matanya. Seakan-akan langit runtuh menimpaku. Bahkan anak-anakku berlari ketakutan, ngeri melihat mata Ibuku. Kataku, “Siapa kamu?! Aku tak kenal dirimu! Berani-beraninya kamu datang ke sini dan menakuti anak-anakku! KELUAR DARI SINI! SEKARANG!!” Ibuku hanya menjawab perlahan, “Oh, maaf. Sepertinya saya salah alamat,” dan ia pun berlalu. Untung saja ia tidak mengenaliku. Aku sungguh lega. Aku tak peduli lagi.

Suatu hari, sepucuk surat undangan reuni sekolah tiba di rumahku di Singapura. Akupun pergi ke sana. Setelah reuni, aku mampir ke gubuk tua, yang dulu aku sebut rumah.. Hanya ingin tahu saja. Di sana, kutemukan ibuku tergeletak dilantai yang dingin. Namun aku tak meneteskan air mata sedikit pun. Ada selembar kertas di tangannya. Sepucuk surat untukku.

”Anakku..Kurasa hidupku sudah cukup panjang.. Dan aku tidak akan pergi ke Singapura lagi. Namun apakah berlebihan jika aku ingin kau menjengukku sekali? Aku sangat merindukanmu. Dan aku sangat gembira ketika tahu kau akan datang ke reuni itu. Tapi kuputuskan aku tidak pergi ke sekolah. Demi kau. Dan aku minta maaf karena hanya membuatmu malu dengan satu mataku.

Kau tahu, ketika kau masih sangat kecil, kau mengalami kecelakaan dan kehilangan satu matamu. Sebagai seorang ibu, aku tak tahan melihatmu tumbuh hanya dengan satu mata. MAKA AKU BERIKAN MATAKU UNTUKMU. Aku sangat bangga padamu yang telah melihat seluruh dunia untukku, ditempatku, dengan mata itu. Aku tak pernah marah atas semua kelakuanmu. Ketika kau marah padaku.. Aku hanya membatin sendiri, “Itu karena ia mencintaiku” Anakku! Oh, anakku!” DEG!

Ketika Lonceng Tak Berbunyi

Di sebuah kerajaan, hiduplah seorang ibu dan anak laki laki satu satunya. Sayangnya, anak lelaki itu mempunyai perilaku buruk, tukang bikin onar dan melakukan berbagai tindak kriminal. Sang ibu beberapa kali menasehati agar anaknya tidak melakukan berbagai hal buruk lagi, namun semua itu tidak didengarnya.

Sampai suatu saat, si anak melakukan perampokan dan pembunuhan secara sadis. Masyarakat segera menangkapnya dan menyerahkan pada sang raja untuk diberi hukuman. Raja memutuskan si anak akan dihukum mati. Mendengar itu, sang ibu langsung menemui raja. Walau seburuk apapun prilaku anaknya, kasih sayangnya tak pernah hilang. Dihadapan raja,sang ibu bersimpuh dan bersujud memohon pengampunan. Namun kesalahan anak sang ibu sudah terlalu besar, raja mengatakan tak bisa memberi pengampunan. Anak sang ibu tetap akan dihukum mati besok pagi tepat saat lonceng kerajaan pertama kali berbunyi.

Keesokan pagi semua orang sudah berkumpul di lapangan untuk menyaksikan jalannya hukuman mati. Namun aneh, sudah lewat beberapa menit dari waktu seharusnya, tetapi lonceng tak juga berbunyi. Di menara lonceng, petugas juga merasa heran. Ia sudah menarik tali lonceng beberapa kali namun tak ada suara nyaring yang keluar. Raja kemudian memerintahkan seseorang untuk naik memeriksa lonceng.

Belum juga lonceng diperiksa, tiba tiba dari tali lonceng mengalir darah segar. Dan ketika diperiksa ternyata darah itu berasal dari ibu si terhukum mati, ia mengikatkan diri di bandul lonceng, sehingga ketika tali ditarik, kepalanyalah yang menghantam dinding lonceng. Ia melakukan itu semua sebagai UPAYA TERAKHIR UNTUK MENYELAMATKAN ANAKNYA walalupun hanya beberapa menit. Sang anak meraung raung menangis menyesali semua perbuatannya yang melupakan kasih sayang ibunya walaupun ia sering berbuat jahat.

Kedudukan Ibu dalam Islam

Kita bukan amuba yang berkembang biak dengan membelah diri. Kita juga bukan kertas yang bisa diperbanyak dengan mesin foto copy. Kita adalah manusia yang tanpa kehadiran seorang ibu, kita nggak akan pernah nongol di dunia. Untuk itulah, Islam memuliakan banget..banget…banget seorang ibu. Allah swt berfirman:

وَوَصَّيْنَا الإنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ (١٤)

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu." (QS Luqman, [31]: 14)

Bakti kita pada ibu bukan semata-mata balas budi. Lantaran sampe titik darah penghabisan pun, kasih ibu nggak pernah terbalaskan. Suatu saat Ibnu Umar ra pernah melihat seorang laki-laki menggendong ibunya keliling ka’bah (thawaf). Orang itu kemudian bertanya kepada Ibnu Umar, “Sudahkah aku menyelesaikan kewajibanku kepadanya?” Ibnu Umar menjawab, “Engkau belum dapat membalas satu kali saja rasa sakit yang dirasakannya saat ia melahirkanmu. Namun demikian, engkau telah melakukan kebaikan dan Allah akan memberikan pahala yang besar atas perbuatan yang engkau lakukan”.

Bakti kita kepada orang tua adalah jalan menuju surga dan neraka. Itu berarti, kita bakal diganjar tiket neraka kalo durhaka ama orang tua. Sebaliknya, kita bisa dapetin tiket surga kalo berbakti pada orang tua, terutama ibu. Rasul saw bersabda: “Sungguh kecewa, sungguh kecewa, dan sungguh kecewa, siapa saja yang mendapat kedua orangtuanya atau salah satu dari keduanya sampai tua, kemudian ia tidak dapat masuk surga”. (HR. Muslim)

Pren, kebangetan deh kalo kita berlaku durhaka pada orang tua terutama Ibu. Bukan cuman nggak tahu diri, itu sama saja durhaka kepada Allah saw dan Rasul-Nya. Jangan sampai kita menjiplak tingkahnya Malin Kundang. Kalo dulu doi di kutuk jadi patung oleh ibunya, Malin Kundang sekarang mungkin bakal dikutuk jadi ponsel jadul yang baterenya ngedrop, layarnya monochrome, plus cuman bisa sms. Kaciaan deh!

Bukan Malin Kundang? Tunjukkan!

Pren, beranjak dewasa kayanya banyak dari kita yang tanpa sadar nggak deket lagi ama ibu. Cuek bebek aja dengan kehadiran ibu. Soalnya kan udah gede dan pastinya bukan anak mama lagi. Terkadang kita lebih milih ngumpul bareng temen-temen dibanding nemenin ibu yang lagi sakit di rumah. Padahal ketika kita sakit, ibu tinggalkan semua kepentingannya untuk merawat kita. Terkadang kita ngerasa terganggu pas lagi nonton tipi terus ibu minta tolong beli bumbu dapur atau diminta nemenin belanja ke pasar. Padahal ibu selalu stand by 24 jam untuk bantuin kita. Kita nggak pernah lagi ngobrol dari hati-ke hati dengan ibu lantaran kita anggap ibu nggak nyetel lagi dengan dunia kita. Padahal waktu kecil, ibu jadi tempat sampah yang menampung curhat kita tanpa bete.

Belum terlambat bagi kita untuk tunjukkin kalo kita sayang banget ama ibu. Caranya?

Pertama, selipkan doa kebaikan untuk kedua orang tua di setiap shalat kita. Meskipun salah satu atau keduanya sudah tutup usia. Seorang sahabat dari Bani Salamah bertanya kepada Rasul,

“Ya Rasulullah,apakah ada hak orantua atas diriku yang wajib aku penuhi meskipun mereka telah meninggal dunia? Maka Rasululah saw pun menjawab, “Ada, yaitu mendoakan dan memohonkan ampunan atas keduanya, memenuhi janji (wasiat) yang mereka buat, menjalin tali silaturahim dengan keluarga dekat keduanya, serta memuliakan teman-teman keduanya.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah)

Kedua, bersikap lemah lembut kepada kedua orang tua. Jaga diri dari perkataan kasar, bernada tinggi, atau merendahkan harga diri ayah ibu. Mujahid, salah seorang ahli tafsir al-Qur’an menjelaskan kandungan (QS Al Israa’, 17:23).

“Jika kedua orangtua telah berusia lanjut, sehingga mereka tidak bisa buang air kecil maupun buang air besar sendiri, maka janganlah merasa jijik atau mengatakan ucapan “ah” kepada mereka berdua. Namun buanglah air kencing dan kotorannya, sebagaimnana yang pernah mereka lakukan yaitu membuang kotoran kita tanpa merasa jijik ketika kita masih kecil.”

Ketiga, penuhi keperluannya. Kalo kita punya duit, sesekali kasih ibu hadiah. Kalo lagi bokek, sediakan waktu untuk bantuin ibu tanpa diminta. Dan jangan pernah terpikir kalo kita sudah berkeluarga terus ‘mengevakuasi’ ortu ke panti jompo. Yakin deh, Allah swt akan memudahkan urusan anak yang ikhlas mengurus orangtuanya hingga akhir hayat. Rasul saw bersabda,

“Sungguh pada hari kiamat nanti ada hamba-hamba Allah yang tidak akan disapa dan disucikan (diampuni dosa-dosanya) oleh Allah. Sahabat bertanya, “Siapakah mereka, wahai Rasulullah?” Rasul menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang tidak mengakui orangtuanya dan mengabaikannya, orang-orang yang tidak mengakui anak-anaknya serta orang-orang yang mendapatkan kebaikan dari orang lain tapi tidak mengakuinya.” (HR. Ahmad)

Keempat, ingatkan dengan cara yang baik. Kalo ortu berselisih pendapat dengan kita, melarang kita ngaji atau menutup aurat dengan sempurna, nggak usah ngambek. Tenangkan diri dulu, terus ngobrol dari hati ke hati biar semuanya clear. Gitu juga kalo ortu bermaksiat pada Allah swt. Jangan dijauhi, justru dekati dan ingatkan untuk kembali pada jalan yang benar.

Nah, pren mumpung kita masih hidup dan selagi kita masih ada waktu ayo kita benahi hubungan kita dengan ortu, terutama ibu. Yang jauh segera mendekat. Yang dekat segera merapat. (kaya teriakan sopir angkot deh!). Jangan tunggu ortu tiada untuk menunjukkan bakti kita seperti kisah-kisah di atas. Mulai dari sekarang. Awali dengan kirim sms sayang. Bikin surat cinta untuk kedua orang tua. Temui dan peluk sayang dengan erat dan sampaikan permohonan maaf kalo selama ini kita berbuat salah. Kita berharap, Allah swt mengumpulkan kita dan orang tua di surga-Nya kelak. I luv yu mom (penulis ampe berkaca-kaca nulis artikel ini)! [hafidz341@gmail.com]

Revolusi Islam Suci

Revolusi Islam Suci

Wassalamu'alaikum...

SEMOGA BERMANFAAT